Peringati Hakordia 2025, Pemkot Probolinggo dan Kejaksaan Ajak Berantas dan Perangi Korupsi

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Tuesday, 09 Dec 2025 19:27 WIB

Peringati Hakordia 2025, Pemkot Probolinggo dan Kejaksaan Ajak Berantas dan Perangi Korupsi

KOMITMEN: Wali Kota, Kejari dan jajaran Forkopimda Kota Probolinggo berkomitmen anti korupsi pada pelaksanaan upacara HAKORDIA 2025.

Tanamkan Anti Korupsi Sejak Dini 

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 menjadi momentum untuk menguatkan sikap antikorupsi di semua sektor. Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Probolinggo, menggelar serangkaian kegiatan yang dikemas dengan tajuk “Festival Edukasi Anti Korupsi”.

Kegiatan tersebut diawali dengan upacara peringatan Hakordia, Selasa (9/12/2025) pagi di Stadion Bayuangga Kota Probolinggo. Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, jajaran Forkopimda, serta ratusan peserta upacara dari berbagai unsur.

Kajari Kota Probolinggo Lilik Setiyawan bertindak sebagai inspektur upacara. Sedangkan Ferry Dewantoro Nugroho dipercaya sebagai komandan upacara. Andi Haeruddin Malik sebagai perwira upacara. Adam Getar Alamsyah sebagai pembaca teks pembukaan UUD 1945. Satrio Cahya Bagaskoro sebagai pengucap Tri Krama Adhyaksa, dan Moh. Ali Chamim membacakan doa. Seluruh petugas upacara tersebut merupakan personel Kejari Kota Probolinggo.

Dalam amanatnya, Kajari Lilik Setiyawan menegaskan bahwa Hakordia bukan sekadar ritual tahunan, melainkan pengingat bahwa korupsi adalah kejahatan yang merusak masa depan bangsa. Tema Hakordia 2025 “Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Rakyat”, disebutnya sebagai penegasan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya soal penegakan hukum, namun juga pemenuhan amanat konstitusi untuk memajukan kesejahteraan umum.

Kepada para pelajar yang hadir, Lilik menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya membangun kejujuran sejak dini. Menurutnya, korupsi tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan dari kebiasaan kecil yang dibiarkan dan ketidakjujuran yang dianggap sepele.

“Kita menanamkan rasa integritas, rasa jujur. Kita mulai pondasi sejak dini, apa makna dari korupsi kepada anak didik, sehingga mereka tidak mendekati apalagi melakukan hal-hal yang tercela yang merugikan negara. Upaya pencegahan tentunya, kami bersama dengan Pemkot dan jajaran Polres serta Kodim 0820, kami rutin menyelenggarakan penyuluhan hukum ke sekolah dan masyarakat untuk menanamkan budaya antri korupsi,” ujar Lilik.

Lilik juga mengungkap data Indonesian Corruption Watch (ICW) tahun 2024 yang mencatat potensi kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp 279,9 triliun. Angka tersebut, menurutnya, menjadi cerminan betapa masif dampak korupsi terhadap pembangunan dan pelayanan publik. “Setiap rupiah yang hilang adalah fasilitas kesehatan yang tak terbangun, pendidikan yang terganggu, dan hak rakyat yang terampas,” ungkapnya.

Upacara turut dimeriahkan oleh penampilan istimewa Tari Pendidikan Anti Korupsi, yang dibawakan 100 pelajar SD dan SMP se-Kota Probolinggo. Tarian ini merupakan hasil kerja sama dengan Sanggar Seni Bina Tari Bayu Kencana binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo.

Tarian tersebut menggambarkan kegimbaraan, anak-anak dalam memahami nilai-nilai antikorupsi. Gerak yang ceria, enerjik, dan penuh semangat menjadi simbol bahwa pendidikan antikorupsi harus ditanamkan sejak usia dini. Tarian ini sekaligus menjadi pengingat bahwa generasi muda memiliki peran penting sebagai penjaga masa depan bangsa yang bebas dari korupsi.

Upacara Hari Anti Korupsi Sedunia di Kota Probolinggo tahun ini tidak hanya berlangsung khidmat, tetapi juga sarat pesan moral. Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin juga mengajak seluruh elemen masyarakat kembali memperkuat komitmen untuk menjunjung integritas, menolak korupsi dalam bentuk apa pun, serta bersama-sama membangun masa depan Indonesia yang bersih dan berkeadilan.

“Peringatan hari anti korupsi selain kita gencar melakukan sosialisasi, kita juga perlu melakukan edukasi. Karena merubah suatu sikap ataupun keinginan perilaku perlu waktu, kita libatkan khususnya dinas pendidikan berkolaborasi kejaksaan negeri yang paham betul masalah-masalah yang berhubungan dengan korupsi,” kata Wali Kota Aminuddin.

KHIDMAT: Upacara HAKORDIA 2025 diikuti oleh perwakilan dari berbagai unsur dan berlangsung khidmat.

Komitmen yang sama juga di ungkapkan oleh Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri. Perwira dengan pangkat 2 melati di pundaknya tersebut mengajak jajaran Pemerintah Kota Probolinggo, mewujudkan birokrasi yang bersih, bebas dari korupsi.

“Komitmen kita untuk bersikap jujur, tidak koruptif dalam melaksanakan tugas. Peringatan Hakordia memberi pesan bagi kita semua, bisa menjadi pelajaran dini, intinya berani jujur, hebat harus kita gaungkan bersama,” kata AKBP Rico.

Dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia 2025 ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo berkolaborasi dengan Kejaksaan Negeri setempat menggelar serangkaian kegiatan, yaitu: 

Tanggal 5 - 9 Desember, Lomba Konten Media Sosial “Anti Korupsi” (SMPN 9)

Tanggal 5 - 9 Desember, Lomba Video/Film Pendek Anti Korupsi (SMPN 9)

Tanggal 5 - 9 Desember, Lomba Bercerita Menggunakan Bahasa Indonesia (SMPN 9 dan SMPN 3)

Tanggal 5 - 9 Desember, Lomba Karikatur Berbasis Digital “Anti Korupsi” (SMPN 9)

Tanggal 5 - 9 Desember Lomba Pidato Resmi Denga Tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” (SMPN 9)

Tanggal 4 - 9 Desember, Lomba Bercerita Untuk Anak Disabilitas (SMPN 3)

Tanggal 9 Desember Lomba Debat “Anti Korupsi” (*/mel/why)


Share to