Peringati Hari Bumi 22 April, Mapala Jember Kampanye Selamatkan Lingkungan

Bryan Bagus Bayu Pratama
Bryan Bagus Bayu Pratama

Friday, 22 Apr 2022 17:13 WIB

Peringati Hari Bumi 22 April, Mapala Jember Kampanye Selamatkan Lingkungan

LINGKUNGAN: Mahasiswa Pecinta Alam se-Kabupaten Jember menggelar aksi longmarch untuk memperingati Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April. Dalam aksinya itu, mahasiswa menyoroti soal sampah di sungai, gumuk dan tambang yang ada di Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Hari Bumi diperingati saban tanggal 22 April. Nah, di momen Hari Bumi tahun 2022, sebanyak 23 organisasi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) se-Kabupaten Jember melakukan aksi longmarch sejauh 3 kilometer, dan finish di depan Pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Patrang.

Total ada 50 orang mahasiswa dari perwakilan 23 organisasi mapala di Jember yang mengikuti aksi tersebut. mereka mengambil titik start dari Kampus PGRI Argopuro yang terletak di Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari.

Kordinator aksi, Abdul Hakim mengatakan bahwa aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian mapala Jember terhadap kondisi lingkungan dan alam. "Kita mengusung tema “Konservasi Jangan Dihianati”, dengan maksud (agar) kita terhadap alam ini harus bisa menjaga dengan baik," ujarnya.

Dalam aksi tersebut, ada 3 persoalan lingkungan yang disuarakan mahasiswa. Yakni permasalahan sampah di sungai, lalu soal gumuk, dan pengelolaan tambang yang ada di Jember.

Abdul Hakim menyebutkan, banyak masyarakat di sekitar bantaran sungai yang masih membuang sampah ke sungai. “Kami mengidentifikasi jumlah tumpukan sampah, kami berharap itu dihentikan," katanya.

Ia mengatakan, dengan kondisi itu, seharusnya Pemkab Jember punya regulasi yang mengatur soal upaya menjaga lingkungan sungai.

Abdul Hakim mencontohkan keberadaan sampah di aliran sungai Bedadung. Dari hasil ekspedisi yang dilakukan mapala Jember beberapa waktu lalu, terkumpul tumpukan sampah setinggi kurang lebih 3 meter.

Selanjutnya, terkait kekayaan alam gumuk yang ada di Jember, Abdul melihat bahwa perlu dilakukan pemberian portal pada area gumuk untuk melindungi dari aktivitas eksploitasi yang dilakukan secara terus menerus. "Kita angkat isunya (soal gumuk), agar kekayaan alam yang bermanfaat untuk melindungi wilayah Jember ini tidak terus dieksploitasi,” tuturnya.

Begitu juga soal pengelolaan tambang yang ada di Jember akan terus menjadi perhatian mapala Jember.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga membagikan bibit tanaman kepada masyarakat sekitar dengan syarat menukarkan 3 botol plastik bekas untuk satu bibit.

Total ada 150 bibit pohon yang disiapkan mahasiswa. Mulai dari bibit pohon buah, bambu kuning, petai, lamtoro yang semuanya adalah hasil dari donasi anggota mapala Jember. (bp/don)


Share to