Pernah Down Karena Jadwal Padat, Dua Kali Juara Taekwondo tingkat Nasional

Syarif Hidayatullah
Friday, 03 May 2019 16:19 WIB

SELAIN Fatih Muhammad Rifqi, ada Baiq Elma Purnamawadita, Elma mendapatkan nilai terbaik di bidang IPS. Elma mendapatkan nilai total 2.855. Nilai rata-ratanya 89,43.
Nama Elma di mata siswa dan guru SMAN 1 Kota Probolinggo tidak asing lagi. Selain berprestasi di bidang akademik, wanita bertubuh tinggi ini pernah menjuarai Taekwondo tingkat provisi hingga tingkat nasional di tahun 2017.
Menggabungkan kemampuan akademik-nonakademik tidaklah mudah. Perempuan kelahiran 15 Oktober tahun 2000 itu pernah mengalami down karena jadwal yang padat. “Saya pernah down karena bingung dengan jadwal olahraga dan pelajaran,”ceritanya.
Elma harus pintar-pintar membagi waktu, sebab jika tidak, dirinya harus ketinggalan pelajaran. Kalau soal olahraga Elma selalu menyempatkan saat ada waktu luang. “Saya biasanya oralahraga di waktu luang bukan meluangkan waktu untuk olahraga,”terangnya.
MULTI TALENTA : Selain prestasi akademik, Baiq Elma Purnamawadita juga menjadi atlit Taekwondo.

Sesibuk apapun Elma, jika ada waktu luang mesti olahraga. Konsep itu ia terapkan karena jadwal pelajaran padat. Sebab, di SMAN 1 Kota Probolinggo pakai sistem SKS. Namun, dengan mengatur waktu sedemikian rupa, dirinya merasa terbantu.
Berbeda dengan palajaran. Putra dari Haji Lalu Purnawadi dan dr. Lila itu mengaku jarang belajar dirumah, biasanya dirinya mendengarkan pengajaran dari guru. “Ketika di sekolah saya betul-betul mendengarkan, jadi ketika di rumah hanya mengingat saja,” ujarnya.
Elma tergolong siswa yang sibuk. Selain aktif di bidang olahraga, dirinya juga aktif di organisasi sekolah. “Mengatur waktu menjadi kunci sukses saya,” terangnya.
Selama belajar di SMAN 1 Kota Probolinggo Elma juga banyak mengalami kendala. Katanya, kendala itu ada di komunikasi bahasa. “Saya sangat lemah di bahasa Jepang dan Bahasa Jawa, jadi kalau ngomong soal dua bahasa ini saya banyak mengalamu kesulitan,” pungkasnya.
Elma juga berbagi kesuksesan, jika ingin sukses jangan pernah membeci guru dan menyia-nyiakan waktu. “Seperti nongkrong yang nggak jelas atau lainnya. Di rumah, orang tua menerapkan jam keluar malam, saya di atas jam delapan sudah harus di rumah” terangnya. (mm/hvn)

Share to
 (lp).jpg)