JEMBER, TADATODAYS.COM - Isu pencampuran air pada bahan bakar jenis Pertalite yang sempat viral di media sosial, dibantah tegas oleh Pertamina. Hasil sidak bersama Pemkab dan Polres Jember menunjukkan kualitas BBM masih sesuai spesifikasi dan aman untuk digunakan masyarakat.

“Kami tidak menutup mata terkait isu Pertalite yang bercampur air atau berebet. Jika ada konsumen yang mengalami kendala, silakan datang ke SPBU terdekat untuk diklarifikasi atau melapor ke posko online 135,” kata Sales Branch Manager Pertamina Hendra Saputra, Jumat (7/11/2025) siang.

Hendra menegaskan, setiap SPBU menjalankan SOP pengecekan harian yang terukur dan standar. Pengecekan dilakukan mulai dari uji kualitas air, pemeriksaan densitas, hingga pengecekan visual.

“Tiga hal yang kita cek setiap hari yakni pertama uji kualitas air. Jika ada air di tangki timbun atau nozzle, kita tidak akan menjualnya. Kedua, cek kadar densitas dan suhu. Ketiga, visual dengan gelas ukur kaca untuk memastikan warnanya sesuai,” jelas Hendra.

Selain itu, Pertamina bersama Pemda dan Polres telah melakukan kunjungan ke hampir seluruh SPBU selama masa sidak. Hasilnya menunjukkan tidak ditemukan adanya air pada BBM yang disalurkan. “Water content tidak ada. Densitas rata-rata yang ditemukan masih dalam toleransi, yaitu sekitar 0,725–0,720, sesuai standar,” ujarnya.

Hendra juga menjelaskan mekanisme penanganan keluhan konsumen. “Konsumen bisa menyampaikan keluhannya di 135. Kami akan menindaklanjuti setiap laporan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, operasional SPBU dihentikan sementara, dan kita melakukan pembinaan agar operasional lebih baik,” terangnya.

Selain kualitas, kata dia, Pertamina memastikan stok BBM subsidi, termasuk Pertalite, tetap aman. “Stok tersedia, namun penjualan menyesuaikan kuota harian SPBU. Jadi antrean tidak berarti BBM habis,” tambah Hendra.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan membeli BBM secara normal. Dengan pengecekan harian, SOP ketat, dan posko online untuk keluhan konsumen, Pertamina memastikan kualitas BBM di Jember tetap terjaga.

“Semua produk yang disalurkan ke konsumen sudah sesuai dengan spesifikasi. Tidak ada indikasi air atau bahan lain yang mengganggu kualitas,” tutur Hendra. (dsm/why)