Pesantren Al-Hasan 1 Tempa Santri Menjadi Ahli Kopi

Andi Saputra
Andi Saputra

Wednesday, 20 Oct 2021 11:16 WIB

Pesantren Al-Hasan 1 Tempa Santri Menjadi Ahli Kopi

PUSAT KOPI: Ponpes Al Hasani 1 menjadi pesantren yang sekaligus pusat edukasi kopi.

PONDOK Pesantren Al-Hasan 1 merupakan salah satu pondok pesantren tua di Kabupaten Jember. Ponpes yang berdiri di atas tanah seluas 3 hektare ini didirikan oleh KH Hasan Baisun pada tahun 1940-an. Yang menarik, selain mengajarkan para santrinya ilmu keagamaan, Ponpes Al-Hasan 1 Jember juga mendidik para santrinya ilmu kewirausahaan, khususnya di bidang kopi.

Dalam perjalanan eksistensinya, Ponpes Al-Hasan 1 yang terletak di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember juga pernah mengalami hambatan cukup berat. Ponpes ini harus berpindah lokasi lantaran bangunan pesantrennya diterjang banjir bandang pada tahun 2006. Namun berkat kesabaran dan kegigihan para pengurus pesantren, hambatan itu dapat dilalui, hingga Ponpes Al-Hasan 1 menjadi ponpes rujukan bagi masyarakat jember maupun yang ada di luar jember.  

Saat ini Ponpes Al-Hasan 1 telah memiliki berbagai unit pendidikan. Pada unit pendidikan non formal, Ponpes Al-Hasan 1 juga memiliki taman pendidikan Alquran, Madrasah Diniyah tingkat awaliyah / wustho dan ulya, serta pembelajaran Kitab Kuning.  

Selain itu, Ponpes Al-Hasan 1 juga memiliki lembaga pendidikan formal, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga pendidikan menengah atas.  Di antaranya ialah TK Aminah, SD Bustanul Ulum, MTs Al Hasan, SMU Plus Al Hasan, dan SMK Al Hasan.

Pada umumnya, pondok pesantren adalah kawah candradimuka bagi para santri yang ingin memperdalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Tetapi, keluar dari pondok pesantren dengan hanya berbekal ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum yang kuat, kini dirasa belum lengkap. Terutama apabila pada sisi kemampuan hardskill belum terpenuhi.

PRODUK: Berbagai varian produk kopi dari Ponpes Al Hasani yang sudah banyak merambah pasar.

Menjawab tantangan tersebut, Ponpes Al-Hasan 1 Jember bergerak cepat, dengan membuka pusat pelatihan pengolahan kopi berkualitas. Ini merupakan satu pendidikan khusus untuk menempa jiwa wirausaha para santri dan masyarakat di sekitarnya, terutama di bidang kopi.  

Puncaknya, pada bulan Maret, Ponpes Al-Hasan 1 Jember meresmikan JCC atau Jember Coffee Centre.  Selain menjadi tujuan belajar olah kopi, JCC juga menjadi bagian dari wisata Desa Kemiri, Kecamatan Panti.  “Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan agama asli Indonesia. Ponpes tumbuh dan berkembang bersama masyarakat,” kata Ustadz Misbachul Khoiri atau karib disapa  Gus Misbach selaku pengasuh Ponpes Al-Hasan 1 Jember saat dikunjungi tadatodays.com pada Senin (4/10/21). 

Menurut Gus Misbach, dalam perkembangannya, ternyata masyarakat sekitar pesantren yang diasuhnya membutuhkan bantuan dalam pengolahan kopi. Melihat realitas tersebut, Gus Misbach mencoba menjembatani keinginan masyarakat untuk memberikan pendidikan pengolahan kopi agar bernilai jual tinggi. 

Mulai dari situlah Ponpes Al-Hasan 1 Jember bersama gapoktan (gabungan kelompok tani) setempat menjalin kerjasama. Pondok pesantren memberikan edukasi tentang pengolahan kopi pada tingkat hulu kepada para petani sekitar ponpes.

Melalui kerjasama ponpes dengan gapoktan, kini Ponpes Al-Hasan 1 memiliki produk unggulan kopi bubuk dengan brand “5758” atau dibaca menjadi ”maju mapan”. Produk kopi dari Ponpes Al–Hasan ini sekarang telah menasional.  

NIKMAT KOPI: Berkunjung ke Ponpes Al Hasani, anda juga bisa menikmati seduhan kopi asli.

Dari titik tersebut, Ponpes Al-Hasan 1 Jember kemudian mulai fokus untuk melanjutkan pengolahan kopi.  Mereka bahkan membuka kelas belajar kewirusahaan, khusus pengolahan kopi berkualitas. Terutama sebagai bekal bagi para santrinya agar terampil mengolah kopi pada tingkat hilir, yakni terampil dalam proses sangrai atau roasting, menggiling atau grinding, sampai penyajian di gelas (cupping), bahkan juga memasarkan kopi hasil olahannya tersebut.

Lebih dari itu, menurut Gus Misbach, rata-rata santri yang bermukim di ponpes merupakan anak dari petani kopi. “Maka, dengan memberikan edukasi pengolahan kopi, para santri diharapkan dapat meningkatkan nilai jual kopi milik orang tuanya, ketika santri telah selesai menempuh pendidikan di ponpes,” tutur Gus Misbach.  

Gus Misbach optimis, kopi akan menjadi sumber ekonomi yang mampu menyejahterakan masyarakat Jember. Oleh karena itu, memberikan keterampilan usaha pengolahan kopi berkualitas pada generasi muda, dalam hal ini santri di Ponpes Al-Hasan 1, adalah sebuah keniscayaan.

AHLI: Dari Ponpes Al Hasani, para santri menjadi ahli kelola kopi.

Optimisme Gus Misbach didasari fakta bahwa Jember adalah penghasil kopi terbanyak di Jawa Timur, dengan jumlah 10 ribu ton kopi dalam satu musim. Kemudian jenis kopi robusta Jember merupakan robusta terbaik di indonesia. Kondisi geografis Jember yang berada di lereng Gunung Argopuro, menjadi pembeda rasa kopi robusta dari Jember.  

Menurut Gus Misbach, penguatan sdm (sumberdaya manusia) khusus untuk perkopian sangat bisa dilakukan di Kabupaten Jember. Sebab, Jember memiliki banyak perguruan tinggi yang fokus pada penilitian hasil perkebunan, seperti halnya Universitas Jember dan Politeknik Negeri Jember. “Selain itu, Jember adalah satu-satunya kabupaten yang memiliki pusat penelitian kopi. Hanya ada dua pusat penelitian kopi di dunia, dan salah satunya ada di Jember,” kata Gus Misbach meyakinkan.

Nah, bagi anda yang tertarik untuk menikmati seduhan kopi robusta ala santri sembari menikmati suasana pedesaan, silahkan berkunjung ke Jember Coffee Centre (JCC) Jember. Lokasi tepatnya berada di Ponpes Al- Hasan 1 di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. (as/why)


Share to