Petani Jember Resah Dugaan Beredarnya Pupuk Abal-Abal

Iqbal Al Fardi
Iqbal Al Fardi

Tuesday, 24 Jan 2023 07:38 WIB

Petani Jember Resah Dugaan Beredarnya Pupuk Abal-Abal

PEMUPUKAN: Salah seorang petani di Jember sedang melakukan pemupukan tanaman cabainya.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Beredarnya dugaan pupuk abal-abal meresahkan petani di Kabupaten Jember. Tidak seperti pupuk lainnya, menurut keterangan masyarakat, pupuk abal-abal tersebut sulit larut dalam air.

Bidik, salah seorang petani di Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, membenarkan kabar beredarnya pupuk abal-abal tersebut. "Iya, lumayan ada," terangnya kepada tadatodays.com, Senin (23/1/2023).

Menurutnya, pupuk abal-abal itu beredar sejak terjadi pembatasan pupuk subsidi dari pemerintah daerah. "Juga, pupuk subsidi tidak seratus persen turun. Sebab itu, banyak yang pakai pupuk abal-abal itu," jelasnya.

Pupuk yang diduga abal-abal tersebut sulit larut di dalam air. "Beda dengan pupuk Urea misalnya yang lansung larut," katanya.

Mengenai penjual pupuk yang diduga abal-abal itu, tambahnya, sulit ditemukan sebab sistem pembeliannya yang pra pesan. "Kalau kamu ke sini sulit ketemu penjualnya karena sistemnya PO (pre order)," imbuhnya.

Sementara, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro mengatakan, dampak dari pembatasan pupuk subsidi berdampak pada beredarnya pupuk yang diduga abal-abal. "Jelas, petani yang dirugikan," jelasnya.

Jumantoro mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi atas bahaya pupuk tersebut. "Kami dari HKTI memberikan edukasi juga ke kawan-kawan di PAC dan Ranting untuk waspada," ungkapnya.

Terkait harga, Jumantoro mengatakan, lebih murah dari pupuk non subsidi. "Bedah jauh harganya, kalau yang abal-abal itu berkisar Rp 150 ribu per sak. Kalau yang asli kan kurang lebih Rp 750 ribu per sak," jelasnya. (iaf/why)


Share to