Petani Tembakau Merugi, Bupati Jember Janjikan Bantuan Pupuk

Iqbal Al Fardi
Thursday, 13 Jul 2023 14:49 WIB

LAYU: Kondisi tembakau siap panen yang melayu di wilayah selatan Jember akibat diguyur hujan. (Dok. Zainul)
JEMBER, TADATODAYS.COM - Petani tembakau di Kecamatan Wuluhan dan Ambulu, Kabupaten Jember, merugi karena gagal panen. Mereka berharap agar Bupati Jember Hendy Siswanto turun untuk meninjau kondisi.
Atas keluhan itu, Bupati Hendy berjanji akan menggelontorkan bantuan pupuk kimia. Bupati Hendy menjawab bahwa ada dua langkah yang dapat dilakukan oleh petani maupun pemkab. Ia menyarankan petani untuk memompa genangan air agar terkuras.
Petani sudah memompa, tetapi hasilnya nihil sebab guyuran hujan yang tak berhenti selama dua hari. Selanjutnya, Bupati Hendy menyarankan agar memanen tembakau yang dapat diselamatkan. Petani juga diminta untuk memperbaiki saluran air dengan menggali agar lebih dalam. “Supaya mengurangi kerugian, itu untuk petani,” jelasnya saat ditemui tadatodays.com di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej), Kamis (13/7/2023) siang.
Langkah yang dapat diambil oleh pemkab, Bupati Hendy menjelaskan, ialah memperbaiki pintu saluran irigasi agar dapat mengatur debit air. Jika intensitas hujan tinggi, lanjutnya, pintu irigasi dapat ditutup.

Selanjutnya, Bupati Hendy berpendapat agar pemerintah mensosialisasikan masa tanam tembakau. Hal tersebut, jelas Bupati Hendy, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Jangan sampai kita tanam terus hujan! Karena BMKG yang mempunyai otoritas cuaca yang bagus, mereka itu bisa memberikan satu pegangan kepada petani-petani kita,” ungkapnya.
Sebelumnya, petani yang terdampak juga mengharapkan bantuan pupuk dari pemkab. Bupati Hendy menjelaskan agar pemkab dapat memberikan bantuan tersebut. “Mereka pasti susah pupuk. Kita akan bantu, kita ada anggaran DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, red) untuk membeli pupuk, pupuk kimia, ya,” janjinya. Jember mendapatkan DBHCHT sebesar Rp 109 miliar di tahun 2023.
Kemudian, Bupati Hendy menyarankan agar gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan pemkab. “Di daerah mana yang ditanami, ada lokasi yang (seharusnya, red) tidak ditanami tembakau, ditanami tembakau, karena harga tembakau sedang bagus. Jadi, tembakau semua,” katanya. (iaf/why)

Share to
 (lp).jpg)