Podcast Kesehatan “Ngobras” Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas MP-ASI

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Sabtu, 17 Feb 2024 12:34 WIB

Podcast Kesehatan “Ngobras” Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas MP-ASI

PODCAST KESEHATAN: Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kabupaten Probolinggo saat memaparkan materi MP-ASI pada Podcast Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) menjadi topik bahasan Podcast Kesehatan (Podkes) “Ngobrol Asyik dan Sehat (Ngobras)” DInas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo. Topik “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dibahas bersama narasumber Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kabupaten Probolinggo Dwi Suci Rahayu, S.Gz dan Siskha Afrillia, Amd.Gz.

Dwi Suci Rahayu menyatakan bahwa balita sehat itu berat badannya naik sesuai pita pertumbuhan. Artinya, bertambah umur bertambah berat badan anak. Selain itu balita sehat adalah anak yang bertambah tinggi. Balita sehat, itu pada kemampuan gerak, bicara, sosialisasi bertambah sesuai usia. “Balita sehat, itu jarang sakit, ceria, aktif, lincah,” terang wanita yang juga bertugas sebagai ahli gizi di Puskesmas Jorongan ini.

Suci menambahkan bahwa terdapat standar makanan bayi. Ketika bayi, itu baru lahir, pertama yang dilakukan adalah inisiasi menyusu dini. Selanjutnya Ibunya memberikan ASI saja sampai enam bulan tanpa makan atau minuman yang lain (ASI eksklusif). Kemudian Ibu bayi memberikan MP-ASI bagi bayi dimulai sejak enam bulan. “tentunya adalah MP-ASI yang kaya protein hewani. Kemudian tetap melanjutkan memberikan ASI hingga anak usia dua tahun,” jelasnya.

MP-ASI harus kaya protein hewani. Pasalnya komposisi protein hewani mirip komposisi ASI mengandung lemak 50-60 persen lemak. Protein hewani mengandung semua vitamin (vitamin A, B, D, E) dan mineral (Na, K, Ca, dan lain-lain) yang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh bayi dan anak kecuali vitamin C.

Zinc dan zat besi banyak terkandung dalam protein hewani, sebagai zat gizi mikro yang diperlukan untuk proses pembentukan antibodi (respon imunologis) dalam tubuh anak. “Zinc, zat besi, vitamin A banyak terdapat dalam daging merah, hati, ayam, ikan laut, susu. Sedangkan vitamin D banyak terdapat dalam susu, keju, ikan laut, kuning telur. Contoh protein hewani yaitu telur, ikan, ayam, daging sapi dan lain sebagainya,” jelasnya.

MP-ASI itu makanan utama yang diberikan pada bayi atau balita berbahan protein hewani sebagai makan utama (makan besar) diberikan tiga kali sehari. Berbeda dengan pemberian makanan tambahan (PMT) adalah makanan selingan atau cemilan (snack) yang berbahan protein hewani diberikan untuk mendampingi ASI dan MPASI, itu diberikan satu sampai dua kali sehari.

Adapun susu UHT itu adalah protein hewani dalam bentuk cair. Sedangkan kandungannya berupa protein hewani 4 gram (dalam 125 ml), gula tambahan 7 gram dalam 125 ml. Sehingga susu UHT ini hanya bisa diberikan pada balita usia diatas 1 tahun dengan antropometri normal.

Sementara, Siskha Afrillia menyampaikan bahwa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) pada anak itu penting. Pasalnya, pertumbuhan otak pada 1000 HPK ini sangat pesat, mencapai 80 persen. Di mana 25 persen dicapai saat dalam kandungan ibu, 55 persen dicapai mulai bayi lahir sampai usia dua tahun.

“Jika terjadi kekurangan gizi pada 1000 HPK bisa berakibat fatal, bila berat badan tidak naik (terjadi berulang dalam jangka yang Panjang maka berakibat pertumbuhan PB/TB melambat, pertambahan sel otak juga melambat sehingga bisa berakibat fungsi kognitif terganggu,” jelas wanita yang bertugas sebagai ahli gizi Puskesmas Paiton ini.

Adapun anak usia di atas enam bulan, itu membutuhkan MP-ASI. Pasalnya ASI saja, itu tidak dapat memenuhi kekurangan kebutuhan zat gizi bayi. Usia 6-8 bulan berkurang 30 persen, usia 9-11 bulan berkurang 50 persen, 12 bulan keatas zat gizi makro ASI (terutama protein dan lemak) berkurang 70 persen, zat gizi mikro (besi dan zinc) berkurang 95-97 persen. “Artinya tinggal 3-5 persen sejak usia 6 bulan,” tuturnya.

Jadi, menu MP-ASI itu ada nasi, lauk protein hewani, ditambah lauk protein nabati, dan sayur. “Protein hewani ini yang bisa menaikkan berat badan dan tinggi badan,” ungkapnya.

Menu MP-ASI itu memiliki komposisi nasi tiga sendok makan. Protein hewani sekitar 50 gram. Bisa dengan satu butir telur, kalau ikan bisa setengah potong ikan, kalau ayam satu potong ayam. “Kalau protein nabati atau tahu tempe, itu tidak perlu terlalu banyak. Satu potong kecil, itu sudah cukup. Sayur itu tidak perlu terlalu banyak. Mungkin satu atau dua iris wortel atau beberapa lembar daun bayam, itu sudah cukup,” terangnya. (*/hla/why)


Share to