Podcast Kesehatan “Ngobras” Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas Penyakit Menular Seksual

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Tuesday, 05 Dec 2023 21:45 WIB

Podcast Kesehatan “Ngobras” Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas Penyakit Menular Seksual

EDUKASI: Dokter Puskesmas Suko, dr. Benny Rayen Suhendra menyampaikan edukasi seks tentang PMS pada podcast kesehatan Dinkes Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Podcast Kesehatan (Podkes) “Ngobras” Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo kali ini membahas topik “Penyakit Menular Seksual, Bagaimana Pencegahan dan Pengoabatannya.” Topik tersebut dibahas bersama narasumber dr Beny Rayen Suhendra dari Puskesmas Suko.

Menurut dokter Beny, penyakit menular seksual (PMS) ada banyak jenisnya. PMS, itu klasifikasi berdasarkan cara penularannya. Tiga jenis PMS yang memang banyak kasusnya terutama di Kabupaten Probolinggo, itu ada tiga, yaitu adalah gonore, sifilis, dan HIV.

Gonore itu adalah kencing nanah. Gonore penyakit yang menyerang sistem saluran kencing, uretra atau saluran kencing paling akhir tepatnya. “Itu yang diinfeksi oleh bakteri neisseria gonorrhoeae. Karena ada infeksi di situ. Ciri khas bakteri ini menimbulkan sekret. Akhirnya kencingnya menjadi bernanah,” terangnya.

Tanda gonore yang paling khas, adalah saat bangun tidur ada bercak nanah yang menempel di celana dalam. Baik laki-laki maupun perempuan bisa terkena gonore. Penularan gonore melalui hubungan seksual.

“Karena suami suka ‘jajan’, tertularlah dari luar, akhirnya di rumah berhubungan dengan istrinya, istrinya juga jadi tertular. Banyak kasusnya, ada yang menimpa usia muda, usia 20 tahun lebih. Keluhannya kencing sakit dan keluar sekret. Makanya nyeri saat kencing, karena ada peradangan,” ungkapnya.

Sedangkan pengobatannya melalui terapi. jika berhubungan seksual dengan lawan jenis, kemungkinan tertular gonore, itu tinggi, kalau ia terinfeksi gonore. “Tandanya biasanya saat kencing sakit dan terasa panas. Lalu kemudian diikuti oleh sekret atau nanah. Penularannya agak cepat,” jelasnya.

Sifilis atau raja singa adalah luka di kemaluan. Lukanya biasanya hanya satu. Penularannya melalui hubungan seksual. Penularan lainnya bisa melalui transfuse darah. Sifilis memiliki fase-fase. Fase primer yaitu saat terjadi luka di kemaluan. Sedangkan fase sekunder ditandai dengan munculnya ruam di seluruh badan. Selanjutnya, fase tersier, yaitu terjadi infeksi ke organ-organ dalam tubuh.

“Ini yang mengancam jiwa, jika ada luka di kemaluan, dan tidak obati, lalu hilang lukanya, jangan senang. Justru itu masa peralihan, dari fase primer ke sekunder. Jika fase sseunder tidak diobati dan dianggap biasa, maka masuk ke fase tersier, ya organ dalam tubuhnya yang terinfeksi,” tuturnya. tegasnya.

Penyebab sifilis adalah kuman atau bakteri treponema pallidum. Sifilis juga bisa diderita bagi laki-laki dan wanita. Biasanya sifilis terjadi karena ssering “jajan”. “Karena tidak safe sex. Artinya setia sama pasangan atau satu pasangan saja. Kalau ada keluhan seperti itu ya pakai pengaman. Itu membantu meminimalisir penularannya,” tuturnya.

PMS lainnya adalah Human Immunodeficiency virus (HIV). Kasus HIV di Kabupaten Probolinggo banyak. Bahkan orang yang datang ke lokasi prostitusi, itu masih usia SD. Resiko penularan PMS sangat besar.  HIV disebabkan oleh virus HIV. Sedangkan nama penyakitnya adalah AIDS (Acquired Immune Defciency Syndrome) yaitu kumpulan gejala dari menurunnya daya tubuh. “Apalagi disini banyak lokusnya,” tegasnya.

Tidak semua PMS ditularkan melalui hubungan seksual. HIV dan sifilis dapat tertulara melalui kontak darah. Kontak darah, ini bisa melalui transfusi darah, dan bisa melalui jarum. Salah satu faktor resiko adalah pengguna narkoba. “Karena narkoba yang disuntik, itu kan ada. Biasanya gantian disuntik dari temannya dipindah ke temannya yang lain. Itu bisa menjadi faktor resiko penularan,” ujarnya.

Seksual aktif dengan tidak dengan pasangannya beresiko besar terkena PMS. Bahkan gay juga termasuk juga beresiko PMS. “Pasangan sejenis, homo, lesbi, karena berhubungan tidak pada tempatnya, resiko tertular sangat besar. Jadi dua itu yang menjadi faktor resiko paling besar orang itu terinfeksi PMS,” katanya.

Pengobatan PMS tergantung jenis penyakitnya. Gonore dapat diobati dengan terapi, nanti diperiksa dahulu, lalu diberi obat antibiotik cukup sekali minum. Pengobatan sifilis juga melalui terapi dengan antibiotic melalui injeksi. “Fase penyembuhannya tergantung respon pertahanan tubuh kita, seminggu sudah ada perbaikan,” ucapnya.

Adapun pengobatan HIV/AIDS susah. Apalagi muncul komplikasi atau infeksi penyerta. Apalagi sidifornya atau penanda daya tahan tubuhnya turun drop. Pasalnya faktornya tidak hanya dari itu, dri sikologis juga akan berpengaruh. Apalagi jika sampai drop sikologisnya.

“Biasanya orang yang memiliki kasus HIV dapat stigma negative di masyarakat, seperti dikucilkan.  Kadang tidak dianggap dan dicemooh. Itu mempengaruhi sikologis mereka. Otomatis daya tahan tubuh turun, kalau turun tambah berat kondisinya,” paparnya.

PMS lainnya juga ada kondiloma akuminata atau jengger ayam pada kelamin. Penularannya juga melalui hubungan seksual. Penyebabnya juga terinfeksi virus. “Viasanya virusnya HPV,” terang dokter yang juga pengusaha konveksi ini.

Dokter berkacamata ini berpesan supaya terhindar PMS agar setia pada pasangan jika sudah punya pasangan atau menikah. Bagi yang belum punya pasangan, jangan coba-coba, menunggu menikah saja. Karena apabila beli, maka yang namanya yang dibeli, itu berperilaku sosial aktif.

“Resiko tertular pasti besar. Kalau yang sudah tertular lakukan hubungan seksual secara aman. Obati dulu, pastikan pasanganya berobat kalau memang beresiko. Sudah terkontrol. Jujur lebih baik. Kalau sudah berobat lakukan hubungan seks secara aman, salah satunya dengan kondom,” katanya. (*/hla/why)


Share to