Podkes Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas Cooking Class PMT Berbahan Protein Hewani

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Monday, 25 Nov 2024 20:55 WIB

Podkes Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas Cooking Class PMT Berbahan Protein Hewani

COOKING CLASS: Kepala Bidang Kesmas Dinkes Kabupaten Probolinggo, Sri Wahyu Utami (paling kanan) bersama Praktisi Gizi Pangan, Dhaniar Mudita memasak PMT berbahan protein hewani untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Cooking class pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan protein hewani menjdi bahasan Podcast Kesehatan (Podkes) “Ngobras” Dinas Kesehatan (Dinkes Kabupaten Probolinggo. Tema kelas memasak tersebut dibahas bersama narasumber Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Probolinggo Sri Wahyu Utami, SKM, MMRS dan Praktisi Gizi Pangan, Dhaniar Mudita, S.Gz,MP. Podkes digelar di Kebun Dapur @Toga.boga Probolinggo.

Podcast edukatif kembali hadir dengan topik menarik seputar memasak sehat dan pentingnya menggunakan bahan lokal. Tak hanya membahas teori, podcast ini juga menawarkan tips praktis dalam menciptakan hidangan bergizi dengan cara yang sederhana. 

Salah satu bahan utama yang diangkat adalah daun kelor, dikenal kaya akan asam amino yang mendukung perkembangan otak. Kombinasinya dengan protein hewani disebut ideal untuk memenuhi kebutuhan gizi. Selain itu, bunga telang yang memiliki kandungan antioksidan tinggi dan bayam Brazil sebagai sayuran serbaguna juga direkomendasikan. Ketiganya tidak hanya mudah didapat, tetapi juga mudah dibudidayakan di rumah. 

Podcast ini juga menyajikan demonstrasi membuat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa dim sum bergizi. Bahan utama berupa daging ayam dan ikan kakap, yang kaya akan protein, menjadi sorotan. Cita rasa masakan diperkaya dengan bumbu sederhana seperti bawang putih, bawang merah, kecap, dan minyak wijen.

Sedangkan penggunaan tepung tapioka sebagai bahan pengikat juga disarankan dengan rasio 20 persen dari berat daging. “Untuk menjaga kualitas tekstur, daging dan campuran sayuran harus tetap dingin selama proses pencampuran,” ungkap Praktisi Gizi Pangan dalam sesi tersebut.

Adapun podcast ini tidak hanya fokus pada teknik memasak, tetapi juga mengingatkan pentingnya konsumsi sayuran beragam untuk menciptakan pola makan seimbang, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Selain itu, pendengar diajak memanfaatkan lahan rumah untuk menanam bahan pangan sehat seperti daun kelor dan bayam Brazil. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Wahyu Utami menekankan bahwa memasak sehat tidak harus mahal atau rumit. Dengan memanfaatkan bahan lokal dan metode memasak sederhana, masyarakat bisa menciptakan hidangan lezat, bergizi, dan terjangkau. “Langkah ini sekaligus menjadi upaya meningkatkan kualitas nutrisi keluarga dan mendukung kemandirian pangan,” terangnya.

Sementara podcast ini menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin menjalani gaya hidup sehat melalui masakan rumahan dan berkebun. (*/hla/why)


Share to