Program Cek Kesehatan Gratis Berjalan, di Jember Layani 30 Pasien per Hari

Dwi Sugesti Megamuslimah
Tuesday, 18 Feb 2025 20:20 WIB

DINKES: Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistjiono (tengah).
JEMBER, TADATODAYS.COM - Program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) sudah lima hari dilaksanakan di Kabupaten Jember. Program itu serentak digelar di 50 puskesmas sejak Kamis (13/2/2025) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember dr Hendro Soelistjiono menyebut, selama lima hari berjalan, program itu diterima baik oleh masyarakat. Hal itu terlihat dari tercapainya target pelayanan pada masing-masing fasilitas kesehatan (faskes).
Setidaknya akan ada 20-30 pasien yang bakal menerima fasilitas pemeriksaan gratis setiap harinya pada hari ulang tahun masing-masing. "Tiap hari dilakukan sesuai target masing-masing, 20 sampai 30 pasien. Ini untuk mengejar yang di bulan Januari-Februari," katanya, Selasa (18/2/2025) sore.
Lebih lanjut, bagi calon penerima program yang berulang tahun di awal Januari, kata dia, masih bisa mendapat fasilitas tersebut. Namun, terbatas hanya sampai akhir bulan Februari saja. "Yang lahir di Januari masih bisa dapat dan diperkenankan mendaftar, tapi di bulan Maret nanti sudah tidak bisa diklaim," sambungnya.
Pihaknya berharap, peserta yang datang adalah mereka yang mendapat undangan dari faskes masing-masing. Tujuannya untuk menyesuaikan kapasitas layanan serta memastikan pemeriksaan berjalan dengan baik tanpa mengganggu layanan kesehatan lainnya.

"Masyarakat yang belum dapat undangan bisa mendaftarkan diri melalui aplikasi Satu Sehat yang bisa diunduh melalui play store," urainya.
Program Pemeriksaan yang akan dilakukan mencakup 20 jenis skrining kesehatan yang cukup lengkap. Skrining ini disesuaikan dengan kelompok usia, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.
Mulai dari pengecekan Tekanan darah, cek gula darah, kolesterol, asam urat, pemeriksaan jantung (EKG) atau paru-paru (spirometri), cek Hemoglobin (HB), tes kesehatan mata, gigi, dan otot. Selain itu ada pemeriksaan tambahan, seperti urium kreatinin, HIV, dan skrining kanker.
Program ini berlaku sesuai alamat domisili yang tertera di KTP, mengingat jika ditemukan penyakit dalam pemeriksaan, maka pengobatan harus dilakukan di fasilitas kesehatan setempat yang telah bekerja sama dengan program ini.
"Saat ini fokus programnya ke bayi baru lahir, balita, dewasa dan lansia. Untuk remaja kita cek saat tahun ajaran baru," katanya. (dsm/why)





Share to
 (lp).jpg)