Putuskan Resign Sebagai Karyawan Kantoran, Sukses Jadi Perajin Handicraft

Bryan Bagus Bayu Pratama
Bryan Bagus Bayu Pratama

Sunday, 10 Apr 2022 17:21 WIB

Putuskan Resign Sebagai Karyawan Kantoran, Sukses Jadi Perajin Handicraft

BANTING STIR: Eko Hadi Purnomo merupakan mantan seorang karyawan kantoran. Tapi ia nekat banting setir dan sukses menjadi seorang perajin handicraft, hingga dirinya memiliki 20 orang karyawan.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Hidup adalah pilihan. Kira-kira itulah prinsip yang dimiliki Eko Hadi Purnomo, pemuda berusia 30 tahun asal Dusun Krajan RT 3 RW 8, Desa Tutul, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember. Ia memilih mundur atau resign dari pekerjaannya sebagai karyawan sebuah kantor administrasi di Kabupaten Jember, pada 2017. Ia memutuskan menjadi Perajin kerajinan tangan berbahan dasar kayu (handicraft).

Hasilnya, ketekunan dan kesabarannya dalam menjalankan bisnis handicraft berbuah manis. Ia telah memiliki 20 orang karyawan, dan mampu mengumpulkan pundi-pundi rupiah hingga ratusan juta setiap bulannya.

Namun, siapa sangka kesuksesannya itu ternyata tidak dicapai dengan mudah. Ia telah berulangkali gagal dalam menjalankan usaha-usaha sebelumnya, setelah resign dari pekerjaannya di sebuah perusahaan pada 2017. Mengalami kerugian, sudah pasti dirasakan oleh Eko.

Saat bertemu tadatodays.com di rumahnya pada 27 Februari 2022, Eko menceritakan pengalamannya di dunia wirausaha. Menurutnya, kebanyakan orang berpikir ketika ingin membangun sebuah bisnis atau menjadi pengusaha itu harus dimulai dari suatu ide yang besar. Namun dirinya membuktikan hal itu tidak sepenuhnya benar. ia menganggap menjadi pengusaha itu haruslah memiliki konsistensi yang tinggi dan usaha yang tak kenal henti.

Pria alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember ini mengaku sempat berganti-ganti jenis usaha. Mulai dari berjualan es di depan minimarket, menjual minuman kopi, bahkan menjual makanan ringan pernah ia jajal. “Sempat merugi dan menutup usaha,” katanya.

KREATIF: Handicraft buatan Eko banyak pilihannya, dengan harga yang terjangkau. Seperti gelas, piring dan nampan. Semuanya berbahan kayu berkualitas seperti kayu jati dan mahoni.

Beruntung, Eko tetap sabar dengan terus mencari alternatif usaha lain. Hingga akhirnya berlabuh pada usaha kerajinan kayu yang mengantarkan kesuksesannya, meski mulanya ia tak memiliki niat besar di bidang kerajinan kayu. Namun dikarenakan peluang yang cukup baik, dirinya memaksimalkan usaha yang dijalaninya itu hingga saat ini.

Produk berbahan kayu yang dibuat oleh Eko beragam. Mulai dari gelas, piring, mangkuk, sendok, garpu hingga nampan. Kayu yang digunakan untuk membuat kerajinan tersebuat banyak jenisnya. Seperti kayu jati, kayu mahoni dan kayu sagu.

Setiap hari dirinya mampu mengerjakan produk sebanyak 100 buah lebih, dengan melibatkan 20 orang karyawan. "Untuk pengerajin itu tak hanya saya, namun ada 20 Perajin warga sekitar," ujarnya.

Nah, berbagai macam produk olahan tersebut ia pasarkan melalui e-commerce di instagram @handicraft_aren, Shopee @Arenhandicraft dan penjualan secara offline di rumahnya yang dijadikan tempat produksi.

Ia mengatakan bahwa produknya sudah dipasarkan ke seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan sudah masuk ke pasar luar negeri, seperti Singapura, Thailand, hingga Amerika.

Bagi anda yang berminat membeli produk kerajinan karya Eko, harganya cukup terjangkau dan disesuaikan dengan besar kecilnya produk. Seperti, sendok kecil yang dijual seharga Rp 2000, lalu mangkuk besar dibandrol Rp 100000. Dengan harga dan jumlah produksi setiap bulannya itu, Eko mampu meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya. (bp/don)


Share to