Rakie Wulan, Penjual Kue Kering Lebaran Beromzet Puluhan Juta Rupiah

Bryan Bagus Bayu Pratama
Bryan Bagus Bayu Pratama

Friday, 06 May 2022 06:23 WIB

Rakie Wulan, Penjual Kue Kering Lebaran Beromzet Puluhan Juta Rupiah

SUKSES: Rakie Wulan sejatinya adalah penjual nasi dan minuman. Namun saban momen lebaran, ia beralih menjadi penjual kue kering yang diproduksi selama Ramadan. Pelanggannya pun cukup banyak dan beromzet puluhan juta rupiah.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Hari Raya Idul Fitri memiliki banyak kekhasan. Selain mudik, kue kering juga menjadi bagian penting di setiap momen lebaran. Nah, di Kabupaten Jember, seorang ibu rumah tangga yang hanya menjual kue kering di momen lebaran sampai meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.

Adalah Rakie Wulan, 49, seorang ibu rumah tangga di Perumahan Grand Permata Indah, Kecamatan Sumbersari, Jember yang menjual kue kering hanya di momen lebaran saja. Sementara saban harinya, Rakie berjualan makanan ayam geprek, nasi pecel dan aneka minuman seperti kopi.

Meski menjadi penjual kue kering dadakan, namun pundi-pundi rupiah yang ia dapatkan mencapai puluhan juta rupiah, jauh melampuai omzetnya dari menjual makanan. Hanya saja, Rakie tak menyebutkan detail berapa angka pasti omzet yang didapatnya. “Modal awal sekitar satu jutaan rupiah,” katanya.

Kepada tadatodays.com, perempuan berkerudung itu menyebutkan jenis kue apa saja yang dibuatnya di momen lebaran. Seperti, kue kuping gajah, castengel, stik Keju, kue kacang dan aneka kue kering lainnya. Karena ia hanya menjual di momen lebaran, Rakie pun sudah membuka layanan pre order melalui media sosial selama bulan Ramadan.

Nah, dari banyak macam kue tersebut, Rakie menyebutkan bahwa kue kuping gajah menjadi yang terlaris di momen Idul Fitri 1443 H. "Kalau (kue) kuping gajah setiap Ramadan saya bisa buat sebanyak 150 kilogram, dan kadang itupun masih banyak permintaan yang harus saya tolak karena tidak mencukupinya tenaga," ujarnya.

Jika untuk pesanan kue kupung gajah saja sudah mencapai 150 kilogram, maka tak heran jika di Lebaran tahun ini jumlah pesanan kue kering yang ia terima mencapai ratusan kilogram. Jumlah itu hanya dalam kurun waktu satu bulan saja, di bulan Ramadan.

PILIHAN: Penjualan kue kuping gajah jadi yang terlaris. Tapi bukan hanya kue kuping gajah. Rakie juga memproduksi kue kering lainnya seperti nastar, kue mawar dan aneka kue khas lebaran lainnya.

Banyaknya pesanan itu membuatnya kerepotan saat produksi. Maklum, semuanya dikerjakan sendiri karena ia tak merekrut karyawan. Ia tak melibatkan orang bukan perkara tak ingin resepnya ditiru. Rakie tetap bersedia membagikan resep kue kering buatannya, termasuk resep kue kuping gajah. "Kalau resep pasti saya bagi, karena pasti sama. Namun jika teknik penyimpanan hingga pembuatan masih menjadi rahasia," tuturnya.

Lalu, bagaimana dengan harga? Perempuan berkulit putih ini mengatakan bahwa harganya cukup bervariatif. Untuk setiap kue per kemasan 500 gramnya, kue kuping gajah dijual Rp 50 ribu, castengel Rp 70 ribu, kue kacang Rp 55 ribu, mawar keju Rp 55 ribu, garut keju Rp 55 ribu, stik keju Rp 35 ribu dan Ontir-Ontir Rp 40 ribu.

Rakie menerangkan bahwa dirinya sudah lama dalam berbisnis kue kering dadakan. Kira-kira sejak 2010. Namun mulai memiliki pelanggan tetap sekitar 2016, hingga saat ini. Para pelanggannya tidak hanya perorangan, tapi juga pemilik gerai kue kering yang ada di Jember dan Banyuwangi. Beberapa kali dirinya juga mendapat pesanan dari luar Jember seperti Surabaya, Sidoarjo dan Malang.

Demi pelanggan, Rakie tetap mempertahankan rasa. Tapi soal harga, ia menyesuaikan dengan harga bahan pokok. "Kapan hari minyak langka dan mahal, itu yang membuat harga kue juga ikut naik," ujarnya.

Bagi anda yang penasaran dengan kue kering ala Rakie, bisa menghubungi nomo hp  0819-3653-3630. (bp/don)


Share to