JEMBER, TADATODAYS.COM - Ratusan massa yang tergabung dalam Serikat Tani Independen (Sekti) Jember menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), Senin (20/11/2023). Dalam aksi tersebut mereka menuntut agar pemerintah segera melaksanakan reformasi agraria sesuai mandat undang-undang

Para demonstran melakukan orasi secara bergantian. Salah satu keluhan yang disuarakan ialah tidak dilibatkannya Sekti dalam pelaksanaan harian pembentukan hak guna usaha (HGU). Padahal, Sekti masuk dalam Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 62 tahun 2023.

"Segera laksanakan reforma agraria sesuai Perpres 62 tahun 2023, ada kewajiban pada pemegang hak guna usaha untuk melepas 25 persen dari tanah keseluruhan. Ini tidak bisa ditawar," kata Muasim, salah satu koordinator lapangan saat melakukan orasi

Sekti menilai selama ini penerbitan HGU masih cacat, lantaran tidak melibatkan masyarakat yang bersinggungan dengan lokasi terkait. Mereka juga menyebut terdapat campur tangan pihak lain dalam beberapa konflik yang terjadi. "Kami mencium Badan Intelejen Strategis ikut bermain disini," lanjutnya.

Selain itu, Sekti menolak program sertifikat sepekarangan (PTTPKH). Sebab, yang mereka inginkan adalah sertifikat diajukan sesuai mekanisme dan perundang, melalui pintu reforma agraria, bukan melalui Kementerian Kehutanan.

Pihak Sekti menegaskan, jika dalam waktu seminggu tidak ada tindak lanjut dari tuntutan yang di sebutkan, mereka akan melakukan aksi demonstrasi kembali dengan jumlah massa yang lebih besar.

Sementara, sampai berita ini ditulis, massa melanjutkan aksinya dengan melakukan aksi longmarch menuju kantor Pemkab Jember. (dsm/why)