Revitalisasi 142 Sekolah di Jember Dikebut, KSP Temukan Fasilitator Lalai Kawal Pekerjaan

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 09 Dec 2025 15:54 WIB

Revitalisasi 142 Sekolah di Jember Dikebut, KSP Temukan Fasilitator Lalai Kawal Pekerjaan

REVITALISASI: Tenaga Ahli Utama Bidang Pendidikan dan MBG KSP, Tri Santoso saat meninjau salah satu dari 142 revitalisasi sekolah di Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kantor Staf Presiden (KSP) menyoroti progres revitalisasi sekolah di Jember yang tengah dikebut menjelang tenggat 30 Desember 2025. Tenaga Ahli Utama Bidang Pendidikan dan MBG KSP Tri Santoso menemukan adanya kelalaian fasilitator proyek saat meninjau SMPN 10 Jember dan SDN Kaliwates 2 beberapa waktu lalu.

Dalam program yang disebut sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dari Presiden tersebut, Jember menjadi daerah dengan penerima bantuan perbaikan sarana prasarana terbanyak di Jawa Timur. Total 142 sekolah masuk daftar penerima, jauh di atas Banyuwangi yang hanya menerima 40 lokasi.

“Ini paling banyak di Jawa Timur. Kita memastikan seluruh bangunan yang direvitalisasi selesai sebelum 30 Desember, dan kualitasnya harus bagus,” katanya.

Saat memeriksa spesifikasi bangunan, Tri menemukan fasilitator dari salah satu perguruan tinggi negeri di Malang tidak menjalankan pendampingan sebagaimana mestinya. “Bahasanya bukan pengawas, tapi fasilitator. Dan mereka tidak melakukan tugas. Ini sudah saya laporkan ke Kemendikbud,” ujarnya.

KSP menilai kelalaian tersebut berpotensi mengganggu mutu pekerjaan. Temuan utama di Jember berbeda dengan daerah lain. Jika di banyak wilayah masalah umum berkisar pada struktur besi dan jarak begel, maka di Jember persoalan terletak pada pengerjaan atap dan pemilihan material.

Tri menegaskan, fasilitator bersangkutan berpotensi mendapat sanksi berat. “Yang paling berat diputus kerja samanya dengan Kementerian. Bisa juga masuk sanksi lain terkait keteledoran dalam menangani proyek,” jelasnya.

Tri menilai progres lapangan masih bisa dikejar, namun membutuhkan percepatan. Ia meminta kontraktor menambah jumlah tenaga, menambah shift kerja, bahkan mengoptimalkan pekerjaan di akhir pekan.

“Sudah tanggal 1, tinggal 19 hari lagi. Saya minta pekerjanya ditambah, atau shiftnya ditambah, atau dua-duanya. Hari Minggu juga harus masuk,” katanya.

KSP juga mengingatkan bahwa 30 persen anggaran tahap akhir belum dicairkan. Jika sekolah atau pelaksana tidak menunjukkan keseriusan, pencairan dapat ditunda bahkan dibatalkan. “Itu memungkinkan untuk tidak diberikan kalau progresnya tidak serius. Tapi saya masih optimis bisa selesai,” ujarnya.

Program revitalisasi sekolah akan berlanjut tahun depan. Tahun ini saja anggaran nasional untuk program tersebut mencapai Rp 16,9 miliar untuk lebih dari 16 ribu sekolah secara nasional.

Tri memastikan hasil tinjauan hari ini sudah disampaikan kepada dinas terkait dan perwakilan Pemkab Jember. “Tadi dinas dan asisten bupati sudah mendampingi. Semua masukan sudah kami sampaikan,” katanya.

Sementara, Kepala SDN Kaliwates 02 Sudarwati menyampaikan apresiasi atas kunjungan KSP ke sekolahnya. Ia mengatakan, progres pembangunan sudah melampaui 50 persen. “Alhamdulillah, sudah 50 persen ke atas. Mungkin ada sedikit kekurangan, itu wajar. Insyaallah semua akan kami perbaiki,” ujarnya, Selasa (9/12/2025) siang.

Meski proyek sempat mendapat perpanjangan hingga 31 Desember akibat hujan, Sudarwati optimistis penyelesaian bisa lebih cepat. “Insyaallah tanggal 20 sudah selesai. Target awal sebenarnya 7 Desember, tapi cuaca menghambat. Sekarang diberi perpanjangan sampai 31 Desember, tapi saya upayakan lebih cepat,” jelasnya.

Untuk mengejar progres, ia memastikan akan menambah jumlah pekerja. “Nanti saya tambah tukang. Karena sistemnya borongan per meter, jadi kita tambah bagian-bagian yang menangani pekerjaan tertentu,” ucapnya.

Sudarwati menegaskan anggaran tetap dan tidak berubah, sehingga pihak sekolah harus melakukan pengaturan yang ketat. “Anggaran tetap, tidak ada perubahan. Saya harus benar-benar meminimalkan dan menyesuaikan agar cukup sampai selesai,” tambahnya.

Menindaklanjuti koreksi dari KSP, Sudarwati berencana mengumpulkan seluruh pihak terkait. “Itu nanti akan saya koordinasikan dengan perencana, pengawas, kepala tukang, mandor, dan pihak sekolah. Akan kami bicarakan bersama,” ujarnya. (dsm/why)


Share to