RSD dr Soebandi Jember Proctorship Bedah Anak bersama RSUD dr Soetomo

Andi Saputra
Andi Saputra

Friday, 26 May 2023 17:06 WIB

RSD dr Soebandi Jember Proctorship Bedah Anak bersama RSUD dr Soetomo

RILIS: Plt Direktur RSD dr Soebandi Jember dr Lilik Lailiyah memberi penjelasan kegiatan proctorship kasus bedah anak di RSD dr Soebandi yang kali ini melibatkan RSUD dr Soetomo Surabaya sebagai mitra kerja.

JEMBER, TADATODAYS.COM - RSD dr. Soebandi Jember kembali menunjukkan komitmen dalam meningkatkan pelayanannya. Yang terbaru, RSD dr Soebandi menggelar kegiatan proctorship kasus bedah anak yang kali ini melibatkan RSUD dr Soetomo Surabaya sebagai mitra kerja.

Plt Direktur RSD dr. Soebandi Jember dr. Lilik Lailiyah, kepada awakmedia mengatakan, kegiatan proctorship mendatangkan dr. Purnawirawanto, seorang dokter spesialis spesialis bedah anak, pada sub spesialis digestif anak dari RSUD Soetomo Surabaya. Kegiatan ini akan difokuskan pada teknik bedah anak yang dikenal sebagai Posterior Sagittal Anorectoplasty.

Dokter Lilik menjelaskan, proctorship adalah kegiatan kolaborasi antara seorang ahli atau pakar di bidang tertentu dengan institusi atau tim medis untuk memberikan bimbingan, pelatihan, dan pengawasan dalam melaksanakan prosedur medis atau kegiatan klinis tertentu. Proctorship ini berlangsung selama dua hari, yakni Jumat (26/5/2023) hingga Sabtu (27/5/2023). 

PERMOHONAN: Doa bersama sebelum proses operasi.

"Ada 5 bayi dari Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember yang akan dioperasi selama dua hari. Proses operasi tersebut akan mendapatkan bimbingan," kata dr Lilik, Jumat. 

Dokter Lilik berharap, ilmu yang diberikan dr. Purnawirawanto dalam proctorship bisa memberikan manfaat sehingga bisa memajukan RSD dr. Soebandi. “Sehingga kedepan kita (tim medis RSD Soebandi, red) bisa memberikan informasi kepada masyarakat Jember tentang kelainan digestif,” Katanya.

Perlu diketahui bahwa kelainan digestif adalah gangguan pada sistem pencernaan manusia yang melibatkan organ-organ seperti lambung, usus, hati, pankreas, dan saluran empedu. Beberapa contohnya adalah tukak lambung, gastritis, penyakit celiac, penyakit crohn, sindrom iritasi usus, penyakit hati, dan gangguan saluran empedu.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dr. Koeshar Yudyaryo mengatakan, dengan adanya kegiatan proctorship ini, RSD dr. Soebandi Jember menunjukkan komitmennya dalam terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

“Artinya kerjasama atau kolaborasi antar-rumah sakit seperti ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” katanya.

Terpisah, dr. Purnawirawanto menjelaskan bahwa jenis kelainan digestif sebenarnya termasuk dalam kategori yang relatif jarang terjadi. “Kejadian untuk kasus digesif pada anak ini sekitar 1 banding lima ribu,” Katanya.

Namun demikian, kasus digesif misal kelainan dubur pada bayi, menurutnya merupakan kondisi yang memerlukan perhatian serius, karena dapat berdampak pada kualitas hidup pada bayi dan berpotensi meningkatkan Angka Kematian Bayi (AKB). 

Dokter Purnawirawanto mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab utama kelainan ini adalah stunting. Ini adalah kondisi gagal pertumbuhan linier yang dialami oleh anak akibat kekurangan gizi kronis dan buruknya kualitas nutrisi yang diterima selama masa pertumbuhan.

Pihaknya berharap agar masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan penanganan yang tepat terhadap kasus kelainan dubur ini semakin meningkat. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta generasi bayi yang sehat dan berkualitas, serta mengurangi risiko komplikasi serius yang terkait dengan kelainan. (*/as/why)


Share to