Rumah Sakit Se-Kabupaten Probolinggo Meriahkan Pawai Budaya Probolinggo Sae Tahun 2025

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Sabtu, 30 Aug 2025 22:47 WIB

Rumah Sakit Se-Kabupaten Probolinggo Meriahkan Pawai Budaya Probolinggo Sae Tahun 2025

ARAK-ARAKAN: Direktur RSUD Waluyo Jati, Dr. dr. Hj. Yessi Rahmawati, Sp.OG(K)., M.H., M.Kes., FISQua bersama Direktur RSUD Tongas, dr. Catur Prangga Wardana, Sp.A., dan Katua Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo, Ning Ayu Nofita Rahmawati, S.E. mengenakan kostum bak maha ratu dan maha raja turut serta pawai budaya Probolinggo Sae.

Persembahkan Seni Pertunjukan Lawan Pagebluk

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Rumah sakit se-Kabupaten Probolinggo ikut memeriahkan Pawai Budaya Probolinggo Sae Tahun 2025 dalam rangka peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Sabtu (30/8/2025) siang. Dalam pawai tersebut, RS se-Kabupaten Probolinggo mengusung seni pertunjukan yang berjudul “Durja Arodia” yang berarti “Benteng Kesembuhan.”

RS se-Kabupaten Probolinggo meliputi RSUD Waluyo Jati, RSUD Tongas, RS Rizani, RS Wonolangan, RSIA Fatimah, dan RS Graha Sehat. Pawai Budaya Probolinggo Sae ini digelar Pemkab Probolinggo dan dipusatkan di Kecamatan Kraksaan. 

FOTO BERSAMA: Para peserta kontingen RS se-Kabupaten Probolinggo berfoto bersama Bupati Gus dr. Haris dan istri usai pertunjukan seni.

Pawai start di UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Kabupaten Probolinggo, di Desa Alassumur Kulon, Kraksaan. Finis di Kelurahan Kandangjati Kulon, Kraksaan. Pawai budaya dimulai sejak pukul 10.30. Sedikitnya 17 kontingen memerihakan pawai budaya tersebut.

Seni pertunjukan yang dipersembahkan RS se-Kabupaten Probolingo menggambarkan kedamaian dan ketentaraman penduduk di wilayah Nusantara yang terusik dengan munculnya pagebluk. Sehingga para raja dari enam wilayah di Nusantara-pun bersatu untuk membawa kesebuhan dan kehidupan baru bagi rakyatnya.

RS Wonolangan sebagai Kerajaan Wanaparwa, RSIA Fatimah sebagai Kerajaan Patimara, RS Rizani sebagai Kerajaan Rizana, RS Graha Sehat sebagai Kerajaan Sasrani, RSUD Waluyo Jati sebagai Waluyo Jaya, RSUD Tongas sebagai Kerajaan Pangguraswara.

Di tengah kesunyian malam bayang-bayang kematian menghantui desa, pagebluk menyebar seperti api yang tak terkendalikan di seluruh negeri. Hal itu meninggalkan kesedihan dan penderitaan di mana-mana.

PERTUNJUKAN: Kontingen RS se-Kabupaten Probolinggo menampilakn tetrikal melawan pagebluk di hadapan panggung kehormatan.

Di tengah keputusasaan muncul enam raja yang gagah berani membawa harapan dan kekuatan bagi rakyatnya. Para raja memimpin perlawanan pagebluk dengan keberanian dan kebijaksanaan. Mereka membawa rakyatnya menuju kesembuhan dan kehidupan baru. Walhasil, pagebluk sirna, rakyat Kembali sehat dan Bersatu dalam semboyan SAE. Sejahtera, amanah, religius, dan eksis berdaya saing. Hal itu merupakan pertunjukan seni kontingen RS se-Kabupaten Probolinggo.

Adapun hadir berbaur mengenakan kostum teatrikal bak seorang maha ratu dan maha raja Jawa, Direktur RSUD Waluyo Jati Dr. dr. Hj. Yessi Rahmawati, Sp.OG(K)., M.H., M.Kes., FISQua dan Direktur RSUD Tongas, dr. Catur Prangga Wardana, Sp.A., serta Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo, Ning Ayu Nofita Rahmawati, S.E.. Sedangkan RS swasta yang lain diwakili para utusannya. Mereka diiringi para dayang dan ajudan selama arak-arakan.

Bahkan para dayang turut menari sepanjang rute pawai. Tak luput armada ambulan serta kendaraan naga yang diiringi sound system dengan lagu-lagu tradisional. Usai peragaan teatrikal, Bupati Gus dr. Haris berfoto bersama peserta kontingen tersebut. Ia langsung turun dari panggung kehormatan untuk memberikan apresiasianya. (*/hla/why)


Share to