Sebut Ada Pengingkaran Komitmen, Pasangan Gus Fawait-Djos Putuskan Tak Hadiri Deklarasi Kampanye Damai

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Wednesday, 25 Sep 2024 09:11 WIB

Sebut Ada Pengingkaran Komitmen, Pasangan Gus Fawait-Djos Putuskan Tak Hadiri Deklarasi Kampanye Damai

GUS-DJOS: Pasangan Gus-Djos saat ditemui di posko rumah cinta.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Pasangan calon bupati dan wakil bupatu Jember, Muhammad Fawait-Djoko Susanto angkat bica terkait ketidakhadirannya dalam deklarasi pemilu damai, Selasa (24/9/2024) malam.

Gus Fawait mengaku pihaknya telah siap berangkat secara lahir dan batin. Namun kemudian terdapat beberapa alasan yang akhirnya mengurungkan niat mereka untuk berangkat menghadiri deklarasi kampanye damai yang di gelar di Kota Cinema Mall (KCM) Jember itu.

Namun demikian, pasangan Gus Fawait-Djos tak banyak berkomentar, mereka menyerahkan penjelasan detail kepada tim pemenangan yang telah dibentuk beberapa waktu lalu.

"Malam ini kami sudah menggunakan baju kebesaran dan kami sudah siap berangkat bersama pak Djoko secara lahir batin. Tapi akhirnya kami urungkan karena beberapa hal. Lengkapnya kami pasrahkan pada tim pemenangan," ungkap Gus Fawait saat ditemui di posko rumah cinta, Selasa (24/9/2024) malam.

Bahkan, tim Gus Fawait dan Djoko Susanto telah menyiapkan bunga sebanyak 52. Dua buket bunga akan diberikan kepada Ketua KPU Jember, satu buket bunga untuk pasangan calon nomor urut 1, dan 52 bunga lainnya akan diberikan kepada massa pendukung pasangan calon nomor urut 1 yang berada di lokasi acara.

Sementara, ketua tim pemenangan Gus Fawait-Djos, Gogot Cahyo Baskoro menjelaskan adanya bentuk pengingkaran komitmen penyelenggaraan deklarasi kampanye damai.

Pukul 18.30 WIB, kata Gogot, tim pendukung Gus Fawait-Djos telah bersiap di posko pemenangan sesuai undangan KPU yakni sebanyak 50 orang pendukung.

"Sesuai undangan kami menyiapkan 50 pendukung yang akan ikut, tapi LO kami pagi tadi bersama KPU dan LO kedua paslon berkomitmen untuk hari ini tidak ada pengerahan massa dalam bentuk apapun," urai Gogot.

Namun demikian, menjelang detik-detik penyelenggaraan kampanye damai itu, hasil pantauan tim Gus Fawait-Djos sudah ada pergerakan massa dari relawan paslon sebelah.

"Padahal sudah kami ingatkan ke KPU saat massa masih sedikit, kalau seperti itu, ini bentuk pengingkaran terhadap komitmen melaksanakan deklarasi kampanye damai," tegas Gogot.

Gogot meyakini, massa yang datang telah terencana secara sistematis lantaran menggunakan atribut lengkap seperti baju bertuliskan "Solid Bergerak" lengkap dengan gambar paslon nomor urut 1 hingga membawa pengeras suara serta menyanyikan yel-yel yang isinya provokasi menyerang personal.

Melihat fakta itu, kata Gogot, pihaknya kembali mengirim LO ke lokasi sebagai bentuk itikad baik agar kampanye damai berlangsung sesuai kesepakan. Namun saat pihaknya menagih komitmen itu, tidak ada sikap tegas dari KPU untuk membersihkan area dari kerumunan massa.

"Karena memang tidak ada ketegasan dan terkesan ada pembiaran, akhirnya kami putuskan lebih baik memang Gus-Djos tidak menghadiri acara. Sebagai bentuk komitmen. Bukannya kampanye damai yang ada justru enggak damai," sambungnya.

Meskipun tidak hadir, pihaknya memaknai bahwa deklarasi damai itu sebagai simbolik terkait tahapan pilkada. Pasangan Gus-Djos tetap berkomitmen untuk melaksanakan kampanye secara benar-benar damai. "Tidak hanya damai tapi juga penuh cinta," timpal Gogot. (dsm/why)


Share to