Sering Kejatuhan Material, Warga Minta Proyek Gedung Lima Lantai di Kota Probolinggo Dihentikan

Alvi Warda
Alvi Warda

Sabtu, 12 Apr 2025 12:09 WIB

Sering Kejatuhan Material, Warga Minta Proyek Gedung Lima Lantai di Kota Probolinggo Dihentikan

DIKELUHKAN: Proyek pembangunan gedung lima lantai di Jalan Brigjen Katamso Kota Probolinggo yang berhimpitan dengan rumah warga.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Proyek pembangunan gedung hotel di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, dikeluhkan warga sekitar. Sebab, dari proyek yang berlangsung bertahun-tahun itu material bangunannnya sering jatuh ke rumah warga. Mereka meminta agar proyek dihentikan.

Proyek itu sudah berlangsung di era Wali Kota Probolinggo Rukmini di tahun 2013. Namun, banyak warga yang menentang proyek tersebut, sehingga dihentikan. Kemudian di era Wali Kota Hadi Zainal Abidin, proyek tersebut kembali menjadi polemik dan tidak dilanjutkan. Baru, di tahun 2025 ini proyek dilanjutkan.

Dalam pantauan tadatodays.com, proyek bangunan tersebut memiliki lima lantai. Ada tukang yang bekerja. Jarak dari rumah warga memang berdekatan. Bahkan ada beberapa rumah yang menempel dengan tembok proyek. Salah satunya rumah Hadiyanto.

Warga RT 2 - RW 14 itu rumahnya seringkali kejatuhan material bangunan. Pada Jumat (11/4/2025) ia bercerita sudah berkali-kali atap dan langit-langit rumahnya bolong. "Meski sebesar lingkaran telunjuk dan jempol, tetap saja itu bolong kan," ujarnya.

Hadiyanto dan keluarganya sampai waswas setiap malam sebelum tidur. Ia khawatir jika tertidur namun kejatuhan material bangunan. "Alhamdulillah selama ini belum pernah kalau pas tidur, dan meskipun setiap kerugian diganti oleh pihak perusahaan, tapi kan takut juga," katanya.

Hal serupa disampaikan Widarni yang rumahnya juga berada di belakang proyek. Ia bertanya-tanya mengapa proyek tetap dilanjutkan, padahal warga tidak setuju. "Dari jaman suami saya masih hidup, saya dan suami getol gak mau proyek dilanjutkan," ucapnya.

Menurutnya, ia telah mengadu pada RT, RW dan Kelurahan Mangunharjo. Namun, tidak pernah ada perubahan. "Mau sampai kapan kami dizalimi. Kalau misal tidak bisa berhenti pembangunannya, ya tolong jalan keluarnya bagaimana? Saya takut tiap malam tidak bisa tidur," katanya.

Sementara itu, Lurah Mangunharjo Hari Setiyo Yani mengatakan tidak tahu jika ada pembangunan. Namun, ia ingat pernah menyampaikan aspirasi warganya yang menolak kepada Dinas Pembangunan, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo. "Memang betul saat itu ada warga yang menolak," ujarnya saat ditemui.

Namun, setelah menyampaikan aspirasi tersebut, pihak perusahaan justru membawa surat berisi tanda tangan persetujuan. "Sehingga kami merasa, loh kok sudah setuju. Berarti kan warga mau. Jadi selanjutnya sampean tanyakan ke PUPR saja," katanya.

Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo Setyorini Sayekti saat dikonfirmasi, mengatakan belum ada rekomendasi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) ke pihaknya. "Hanya ada Keterangan Rencana Kota (KRK) dengan kategori bersyarat," ujarnya melalui pesan singkat, pada Sabtu (12/4/2025).

Setyorini mengatakan tidak mengetahui jika ada aktivitas pembangunan. Ia akan memeriksanya. "Kami cek dulu," tuturnya.

Selanjutnya, jurnalis tadatodays.com berusaha mendatangi kediaman penanggung jawab proyek pembangunan. Namun, tidak ada satu orangpun yang berhasil dikonfirmasi. (alv/why)


Share to