Simulasi Pengamanan Pemilu 2024, Bawaslu: Traktir Pentol Juga Money Politics

Alvi Warda
Wednesday, 18 Oct 2023 10:54 WIB

KERICUHAN: Salah satu adegan potensi kericuhan yang terjadi pada Pemilu 2024 di Kota Probolinggo. Masyarakat melempar api suar ke petugas pengamanan.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Polresta, Kodim 0820, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Probolinggo pada Selasa (17/10/2023) menggelar simulasi pengamanan Pemilu 2024. Ada adegan money politics, yang dibenarkan Bawaslu dengan mengibaratkan calon legislatif (caleg) mentraktir rakyat dengan pentol.
Ada beberapa adegan yang disimulasikan, sebagai gambaran konflik atau kericuhan yang berpotensi terjadi. Mulai dari masa sosialisasi, kampanye, masa tenang, persiapan TPS, pencobolosan, hingga penetapan oleh KPU.
Penggambarannya, Polresta menyuguhkan suasana masyarakat seperti pada umumnya. Ada tukang becak, pedagang kaki lima, angkutan umum hingga pesepeda dan pengendara sepeda motor. Pada setiap adegan, ada potensi kericuhan yang terjadi. Kemudian upaya pengamanan.
Nah, pada simulasi itu ada adegan yang menarik saat masa tenang. Masyarakat yang terlihat sedang membeli pentol pada pedagang, tiba-tiba dihampiri caleg. Lalu caleg itu mentraktirnya.

Adegan itu menggambarkan money politics yang seolah lazim terjadi saat pemilu. Petugas pengamanan pun datang. Mereka diamankan meski berujung kericuhan.
Ketua Bawaslu Kota Probolinggo Johan Dwi Angga mengatakan, yang disebut money politics bukan melulu berbentuk uang. Apapun yang diberikan caleg dengan adanya unsur untuk mencoblosnya, baik dengan memberikan sembako dan lain-lain, sudah termasuk money poitics. "Setiap orang pasti memberikan makan ke orang lain, tapi ini kan yang membedakan itu ada maksud dari caleg," katanya.
Bagi Johan, money politics juga sangat beresiko terjadi baik di masa tenang. Ia mengimbau, baik caleg maupun tim sukses agar tidak perlu memberikan uang atau hal lainnya sebagai alat untuk mempengaruhi masyarakat. "Tidak perlu lah menjanjikan uang atau sembako," ucapnya.
Saat diwawancara, Kapolresta Probolinggo AKBP Wadi Sa'bani mengatakan potensi kericuhan yang terjadi pada Pemilu 2024 bisa saja terjadi seperti apapun bentuknya. Yang jelas menurutnya, potensi-potensi itu sudah terpikirkan upayanya. "Kita sudah mapping (memetakan, red)," ujarnya. (alv/why)




Share to
 (lp).jpg)