Soal Pengeroyokan oleh Oknum Anggotanya, Ketua Cabang PSHT Jember Siap Ikuti Prosedur Hukum

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Monday, 22 Jul 2024 19:13 WIB

Soal Pengeroyokan oleh Oknum Anggotanya, Ketua Cabang PSHT Jember Siap Ikuti Prosedur Hukum

KOORDINASI: Ketua cabang PSHT Jember Jono Wasinudin bersama petinggi PSHT Jember saat melakukan koordinasi dengan Polres Jember terkait pengeroyokan terhadap salah satu personel polisi.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Ketua Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Jember Jono Wasinudin angkat bicara terkait oknum anggotanya yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota Polsek Kaliwates Aipda Parmanto, Senin (22/7/2024) dini hari. Jono mengaku prihatin. Secara terang-terangan dirinya memohon maaf atas kejadian tidak menyenangkan tersebut.

"Kami sudah sampaikan ke Kapolres bahwa semua ketua cabang, ketua ranting, mengucapkan banyak terimakasih karena acara doa bersama dan pengesahan warga PSHT baru bisa terlaksana dengan aman. Sekaligus, kami juga prihatin serta kami juga memohon maaf atas kejadian pengeroyokan itu," ungkap Jono saat ditemui di markas Polres Jember, Senin (22/7/2024) malam.

Pihaknya siap mencari dan menyerahkan pelaku pengeroyokan itu dalam kurun waktu 1x24 jam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Selain itu, seluruh cabang dan ranting PSHT Jember juga akan membantu anggota kepolisian untuk mencari bukti rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Sekali lagi tadi kita sudah bersepakat dan nanti kita akan rapat untuk mencari pelaku itu, dan insyaallah selama 1x24 jam bisa tertangkap. Kapolres juga berharap agar tidak salah menangkap orang. Jadi nanti yang kita serahkan itu betul-betul pelakunya," paparnya.

Jono juga menjelaskan kronologis sebelum kejadian pengeroyokan tersebut. Dia mengatakan, perguruan silat PSHT tengah menggelar acara pengesahan anggota baru dan doa bersama. Kemudian, kata dia, konvoi yang dilakukan ribuan anggotanya itu merupakan serangkaian acara lanjutan dari pengesahan tersebut.

"Acara pengesahan dan doa bersama ini sudah hari terakhir. Dari awal kami sudah menyampaikan kepada semuanya bahwa kegiatan yang ada di SH Terate adalah kegiatan sendiri, ramaikan sendiri, itu sudah kami sampaikan," ucapnya.

Lebih lanjut, nantinya para oknum pelaku itu tak hanya mendapatkan sanksi hukum, pihaknya juga akan memberikan sanksi tersendiri sesuai dengan adab dan etika yang diterapkan dalam perguruan PSHT.

"Kami siap ikuti prosedur hukum, juga dari organisasi nantinya pasti ada sanksi seperti sakral dan morinya akan kita ambil. Sekali lagi, kami atas nama warga besar PSHT sangat menyesal dengan kejadian tadi malam," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi menyesalkan terkait peristiwa pengeroyokan yang terjadi pada anggotanya itu. Mengingat kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Jember ini awalnya sudah cukup kondusif.

"Tapi atas peristiwa tadi malam, ini mencoreng nama baik kamtibmas di Kabupaten Jember. Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut," katanya.

Namun demikian, lanjut Bayu, saat ini kondisi anggotanya yang menjadi korban pengeroyokan dalam keadaan sadar dan stabil.

"Kondisi korban stabil dan sadar. Tapi, hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Hari ini kami juga sudah memanggil seluruh ketua ranting dan ketua cabang PSHT di Jember untuk segera menuntaskan persoalan ini," tegas Bayu.

Sebelumnya, telah terjadi pengeroyokan oleh oknum anggota perguruan silat PSHT terhadap Aipda Parmanto anggota Polsek Kaliwates yang saat itu tengah melaksanakan tugas pengamanan jalur bersama empat rekannya di area simpang tiga Transmart lantaran ribuan anggota PSHT tengah menggelar konvoi.

Nahas, saat pengamanan itulah Aipda Parmanto tiba-tiba dikeroyok oleh massa PSHT yang tak terhitung jumlahnya hingga babak belur dan mengalami luka berat pada bagian wajahnya. Kini, korban berada di RS Kaliwates dan tengah menjalani perawatan intensif. (dsm/why)


Share to