Tak Mendengar Klakson, Warga Bantaran Probolinggo Tertabrak Kereta Api

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Friday, 28 Aug 2020 18:19 WIB

Tak Mendengar Klakson, Warga Bantaran Probolinggo Tertabrak Kereta Api

RAMAI: Warga di sekitar Jalan Sunan Muria berkumpul sesaat setelah terjadi kecelakaan antara sepeda motor yang dikendarai Sapik dengan Kereta Api Probowangi.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Peristiwa tragis menimpa Sapik, warga Dusun Macan, RT 02/ RW 01, Desa Karanganyar, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Kakek berusia 60 tahun ini tertabrak kereta api (KA) Probowangi pada Jum'at (28/8/2020) pukul 06.40. Saat itu, ia menyeberang di perlintasan kereta api di Jalan Sunan Muria, Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Kereta Api no. Loko: CC 2019202 KA 337 Probowangi menabrak samping depan motor Honda N 6213 PQ yang dikendarai Sapik. Akibatnya, Sapik mengalami luka-luka dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kerugian materiil akibat kejadian ini ditaksir sebesar Rp 300 ribu. "Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo," terang Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo Kota, Ipda Ahmat Tohari.

Sementara peristiwa tersebut bermula saat sepeda motor Honda N 6213 PQ yang dikendarai  Sapik berjalan dari arah barat ke timur. Sesampai di lokasi kejadian, Sapik langsung melintasi rel kereta api tanpa palang pintu. Ia tidak memperhatikan jalur kereta api dari arah selatan. "Korban tidak berhenti dan tiba-tiba menyeberang ke timur sehingga menabrak bagian lokomotif kereta api yang dimasinisi saudara Iqbal Amali, 38, masinis DAOP 9 Jember. Saat itu berjalan dari arah Selatan ke Utara, sehingga terjadi tabrakan," ungkapnya.

Menurutnya faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalulintas yaitu kurang hati-hatinya Sapik.

Kepala Desa Karanganyar, Jaka Maradian, membenarkan wargnya Sapik tutup usia usai terlibat kecelakaan lalu lintas dengan kereta api. Sebelum kejadian ia pergi ke Kota Probolinggo untuk memborong pohon jagung untuk dijual eceran sebagai pakan ternak sapi di rumahnya. "Mungkin beliau kemudian mau melihat lokasi lain. Jadi yang lain menyabit pohon jagung di ladang jagung, beliau lalu mengendarai sepeda motornya seorang diri. Lalu terjadi kecelakaan, memang pendengarannya agak kurang," terang Kepala Desa Karanganyar, Jaka Maradian.

Sementara Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), Kholil mengatakan, korban Sapik saat sebelum kejadian sedang memanen pohon jagung. "Korban meninggal dunia di lokasi kejadian, kerugian materiil berupa kerusakan pada sepeda motor korban. Sedangkan kereta api mengalami keterlambatan," terang Polsuska Kholil. (hla/hvn)


Share to