Tegalboto Memanggil 3, Unej Siap Jadi Pelopor Sarapan Bergizi Berbasis Beras Fortifikasi

Dwi Sugesti Megamuslimah
Tuesday, 15 Oct 2024 10:28 WIB

TEGALBOTO: Presscon kegiatan Tegalboto memanggil 3.
JEMBER, TADTODAYS.COM - Universitas Jember (Unej) akan meluncurkan inisiatif penting dalam bidang gizi. Unej bakal menghadirkan program sarapan bergizi (Serazi) menggunakan beras fortifikasi dalam acara Tegalboto Memanggil 3 (TM 3), yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2024 nanti.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang, terutama bagi anak-anak dan remaja.
Pendidikan gizi di Indonesia masih menjadi tantangan, terlebih Jember masih menjadi salah satu daerah dengan angka stunting tinggi. Unej berkomitmen untuk menjadi pionir dalam menangani isu ini dengan memperkenalkan beras fortifikasi.
“Tema TM 3 ini adalah ‘Kesejahteraan dan keadilan untuk Indonesia emas’. Unej dalam hal ini akan menjadi pelopor bagaimana merumuskan sarazi ini akan memenuhi syarat berupa beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SM),” kata Wakil Koordinator TM 3 Kauje Sholeh Masyhoedi, Senin (14/10/2024).
Beras fortifikasi sendiri, kata dia, diperkaya dengan vitamin dan mineral penting seperti zat besi, asam folat, dan vitamin A. Beras ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi praktis untuk meningkatkan kualitas gizi dalam pola makan sehari-hari.

Sebanyak 700 siswa SD akan melakukan sarazi di Auditorium Unej dan 400 lainnya di sekolahnya masing-masing. “Sekolah yang menjadi sasaran adalah di sekitaran kami dan kami kerja sama dengan Dispendik Jember,” terangnya
Nantinya, pihaknya akan menggandeng Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan harapan akan mampu diakomodir. "Terserah bagaimana mereka memformulakan, yang pasti kami mencoba memberi tawaran menjadi role mode untuk pemerintah yang akan datang," sambungnya.
Tak hanya diharapkan mampu menekan laju stunting, Adanya beras Fortifikasi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai makanan tambahan, baik untuk ibu hamil hingga lansia sebagai asupan nutrisi mereka.
"Nanti setelah seminar hingga workshop, beras ini makin dikenal masyarakat. Disini ada penggilingan padi yang kami hadirkan. Sehingga mereka bisa menginisiasi sendiri di luar Bulog maupun perusahaan besar lainnya," katanya. (dsm/why)

Share to
 (lp).jpg)