TNBTS Dibuka Bertahap, Pengunjung Harus Booking Online

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Sunday, 30 Aug 2020 23:19 WIB

TNBTS Dibuka Bertahap, Pengunjung Harus Booking Online

INDAH: Pemandangan gunung Bromo dilihat dari Negeri di Atas Awan atau yang dikenal dengan P-30 atau puncak 30.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Reaktivasi kawasan wisata alam Bromo Tengger Semeru (BTS) secara bertahap mulai dilakukan sejak Jum’at (28/8/2020). Pembukaan kembali kawasan wisata ini telah melalui diskusi virtual dengan pemerintah pusat yang menghasilkan rekomendasi dan kesepakatan empat kepala daerah. Yakni, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Pasuruan serta Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Kepala Balai Besar TN-BTS, John Kenedie, menyampaikan bahwa situasi pandemi covid-19 di Jawa Timur masih sangat tinggi. Sedangkan empat pintu masuk ke Bromo, itu belum ada yang masuk zona kuning maupun zona hijau. “Jadi Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang ini masih zona oranye, sementara Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan masih zona merah,” terang John.

Namun demikian, menurutnya sudah ada persetujuan Menteri LHK RI untuk mebuka wisata alam Gunung Bromo. Bahkan dirjen LHK juga telah membuat surat edaran tentang reaktivasi bertahap tersebut. “Tetapi dengan protokol kesehatan yang sangat-sangat ketat. Kami tidak sembarangan membuka ini. Tentu kami mendapat rekomendasi tertulis dulu yang langsung ditandatangani oleh empat bupati secara tertulis, dengan terlebih dahulu kita menyusun SOP bersama-sama,” jelasnya.

Karenanya pihaaknya mewanti-wanti kepada petugas bahwa SOP kunjungan wisata alam Bromo tersebut harus dilakukan secara ketat. Walaupun kuota yang dibuka baru 20 persen dari daya dukung maupun daya tampung ke Bromo ini.  “Jadi tanggal 28 Agustus, terhitung hari Jum’at pukul 13.00 kita buka dengan 20 persen daya dukung maupun daya tampung. Dengan total pengunjung wisatawan, baik lokal maupun mancanegara sebanyak 739,” jelasnya.

Sedangkan pembukaan untuk kunjungan wisata ke Bromo tersebut murni dilakukan secara online. Baik dari proses pendaftaran hingga pembayarannya dilakukan secara online. “Tidak ada yang membanyar uang cash yang ada di pintu-pintu masuk. Kalau sudah mencapai 739, secara otomatis booking itu tertutup dan tidak bisa masuk lagi. Saya minta kepada pelaku wisata, paguyuban jeep dan ojek, pedagang , kuda, dan sebagainya untuk mematuhi protokol kesehatan,” tegasnya.

Pihaknya meminta kepada petugas TNBTS untuk memberi contoh yang baik kepada pengunjung. Yaitu dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Dengan memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan. “Kita bersama pemerintah empat kabupaten, sudah menyiapkan sarana prasarana untuk protokol kesehatan. Oleh sebab itu mari kita patuhi. Pemberian sosialisasi sudh kita lakukan, simulasi juga kita sudah lakukan. Sejak Jum’at kita coba untuk membuka,” jelasnya.

Pengunjung Bromo diwajibkan memperlihatkan surat bebas ispa, surat sehat dari puskesmas,  selain melakukan booking online. Nanti kalau sangat terpaksa terjadi klaster baru, maka dengan sangat terpaksa ditutup. “Semoga lancar semua, sehingga kuota yang 20 persen bisa kita naikkan. Seminggu atau dua minggu kita naikan 30 persen, 40 persen, bahkan 50 persen. Kita coba di Bromo dulu, setelah Bromo berhasil, ke depan kita coba buka untuk pendakian ke Semeru,” jelasnya.

Adapun pembelian tiket masuk hanya dapat dilakukan secara online melalui situs bookingbromo.bromotenggersemeru.org sesuai dengan ketersediaan kuota sebesar 20 persen dari daya dukung daya tampung. Yaitu sejumlah 739 orang. Sedangkan masing-masing site juga memiliki jumlah kunjungan terperinci. Seperti site Panajakan, Kabupaten Pasuruan 178 orang perhari, 20 persen dari daya dukung dan daya tampung sebanyak 892 orang.

Sementara site Bukit Cinta, Kabupaten Pasuruan dibatasi 28 orang perhari atau 20 persen dari daya dukung dan daya tampung sebanyak 141 orang. Adapun site Bukit Kedaluh, Kabupaten Pasuruan dengan kuota hanya 86 orang perhari setara 20 persen dari daya dukung dan daya tampung sebanyak 434 orang. Untuk site savana Teletubbies, Kabupaten Probolinggo terbatas hanya 347 orang perhari atau 20 persen dari daya dukung dan daya tampung sebanyak 1.735 pengunjung. Bahkan site Mentigen, Kabupaten Probolinggo juga dibatasi hanya 100 pengunjung atau 20 persen dari daya dukung dan daya tampung sebanyak 500 orang.

Namun jika terjadi pelanggaran, sejumlah pihak menyepakati untuk memberikan sanksi kepada pelanggar. Apabila ada tambahan kasus Covid-19, maka kegiatan wisata sewaktu-waktu dapat ditutup kembali. “Pelaksanaan reaktivasi bertahap akan dievaluasi secara berkala. Tentu dengan memperhatikan hasil monitoring pelaksanaan di lapangan dan perkembangan kondisi pandemi Covid-19,” tegasnya. (hla/hvn)


Share to