Tradisi “Ngater Haji”, Warga Gili Ketapang Mengantar 23 Calon Jamaah Haji

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Sabtu, 18 May 2024 19:07 WIB

Tradisi “Ngater Haji”, Warga Gili Ketapang Mengantar 23 Calon Jamaah Haji

MERAPAT: Salah satu kapal jonggrang yang mengangkut jamaah haji dan keluarga asal Pulau Gili Ketapang sampai di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, punya tradisi Ngater Haji. Ini tradisi mengantar keberangkatan warga Gili yang menunaikan ibadah haji. Sabtu (18/5/2024) sore, warga Gili ramai mengantar keberangkatan 23 orang calon jamaah haji.  

Warga Pulau Gili Ketapang mengantarkan keluarga dan tetangganya yang berangkat haji itu dengan menumpangi kapal jonggrang. Kapal-kapal itu dihias kain ragam warna di tiap tiangnya. Hiasan tersebut membuat kapal terlihat mencolok dari kejauhan.

Satu kapal jonggrang diisi oleh sekira 50 orang. Yang unik, para calon jamaah haji disebar di setiap satu kapal hanya ada 1 orang. Meskipun jamaah haji suami-istri berangkat bersama, mereka tetap naik kapal hias terpisah. Jadi ada 23 kapal jonggrang hias yang sore itu mengantar jamaah  haji dan keluarganya. 

Rombongan ini berangkat beriringan dari dermaga Gili Ketapang sampai merapat di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo. Dari Pelabuhan Tanjung Tembaga, mereka melanjutkan perjalanan ke rumah sanak saudaranya di kecamatan Mayangan.

Kemudian pada subuh esok harinya, para calon jamaah haji berkumpul di masjid yang berlokasi di Kecamatan Sumberasih, untuk selanjutnya berangkat ke lokasi pelepasan di miniatur Kakbah di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.

Jamaah haji dan keluarga asal Gili itu berangkat ke lokasi pelepasan menaiki bus, Elf hingga becak motor. Biasanya mereka tidak berhenti di pelepasan miniatur Kakbah, tetapi juga ikut mengantar sampai ke Asrama Haji di Sukolilo, Surabaya. Karena itu, tidak sedikit dari mereka yang sampai membawa bekal nasi dan lauk pauk.

Abdul Azis, 26, salah seorang warga Pulau Gili Ketapang, mengatakan tahun ini dia menunaikan ibadah haji bersama istrinya. Azis mendaftar haji pada 2012. Ia pun bahagia akhirnya terpanggil melaksanakan ibadah haji tahun ini.

“Alhamdulillah, ramai yang ngantarkan haji. Saya berangkat bersama istri, diantar oleh puluhan keluarga besar. Ini sudah jadi tradisi. Semoga ini jadi haji mabrur,” katanya.

Hairi, 75, calon jamaah haji lainnya terlihat menggendong sang cucu. Hairi sendirian berangkat ke Tanah Suci. Tetapi dia diantar oleh puluhan keluarganya. Persiapan keberangkatan dilakukan selama sepekan, termasuk menghias kapal yang ditumpangi.

Dari beberapa barang bawaannya, ada satu yang tidak boleh dilupakan Hairi, yaitu manisan atau permen. Itu menjadi pengganti rokoknya selama menjalankan ibadah haji. “Saya tidak punya gigi. Persiapannya saya bawa bekal manisan atau permen. Karena katanya di sana tidak diperbolehkan membawa rokok,” tuturnya. (mel/why)


Share to