Universitas dr. Soebandi Jember Buka Museum Letkol dr. R.M. Soebandi

Andi Saputra
Andi Saputra

Tuesday, 27 Jun 2023 18:51 WIB

Universitas dr. Soebandi Jember Buka Museum Letkol dr. R.M. Soebandi

CENDERAMATA: Ketua yayasan Universitas Dokter Soebandi Lulut Sasmito menyerahkan cenderamata kepada Wabup Jember, Gus Firjaun.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kabupaten Jember kini memiliki tambahan museum baru. Setelah adanya Museum Tembakau dan Museum Huruf di wilayah Jember Kota, kini Universitas dr. Soebandi membuka Museum Letkol dr. R.M. Soebandi. 

Letkol dr. RM. Soebandi adalah dokter militer kelahiran Klakah, Lumajang pada 17 Agustus 1917. Soebandi gugur dalam sebuah pertempuran dengan tentara Belanda pada 8 Februari 1949 di Karang Kedawung, Mumbulsari. Atas perjuanganya pada bidang kesehatan dan perannya yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia itulah hingga saat ini sosoknya, begitu melekat bagi masyarakat Jember.

PENTING: Salah satu koleksi pentingnya adalah foto istri Soebandi Rr Soekesi dengan tiga anak perempuannya. Sulung (kiri) bernama Widyasmani, Widorini (bungsu) dan Widyastuti putri kedua di posisi paling kanan. Foto ini diambil sekitar tahun 1960-an.

Jauh sebelum perjuanganya diabadikan dalam bentuk museum, namanya lebih dalu dibadikan menjadi nama jalan, nama perguruan tinggi, hingga rumah sakit umum daerah Jember.

Berangkat dari inisiatif ketiga anak kandung dr. Soebandi, yaitu Widyasmani, Widyastuti, dan Widorini, Selasa (27/6/2023) museum dan perpustakaan Letkol dr. RM. Soebandi diresmikan dan dibuka untuk umum.

Peresmian museum yang berlokasi di dalam Universitas Seobandi di Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman. Dalam pidato sambutannya, Wabup Firjaun berharap bahwa dengan diresmikannya museum dan perpustakaan Soebandi bisa menjadi inspirasi dan bukti sejarah bagi para generasi muda untuk melanjutkan dan meneruskan semangat perjuangan dr. Soebandi.

"Semoga menjadi amal jariyah bagi beliau dan membuka cakrawala perjuangan serta semangat yang membara, terutama di kalangan generasi muda," katanya.

BUKA: Wabup Firjaun bersama anak-anak dr. Soebandi membuka patung dr. Soebandi di area tengah Museum.

Menurutnya, menelusuri jejak kepahlawanan dan perjuangan dr. Soebandi adalah suatu perjalanan inspirasi yang tidak akan ada habisnya. Sebagai seorang pejuang dalam bidang kedokteran yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, sudah selayaknya dijadikan tokoh inspiratif bagi anak muda Jember.

Untuk diketahui, proses pembuatan museum tersebut dimulai dari gagasan keluarga yang didukung oleh lembaga Universitas dr. Soebandi. Sebagian besar koleksi museum berasal dari anak-anak kandung dr. Soebandi yang kemudian mereka hibahkan kepada Universitas dr. Soebandi.

Terpisah, dr. Widorini selaku anak ketiga dr Soebandi menceritakan bahwa gagasan membuat museum dilatarbelakangi keinginan untuk memberikan inspirasi dan juga dorongan kepada anak muda, bahwa pengabdian untuk bangsa semangatnya dan praktiknya harus terus dilakukan. Jika ayahnya berjuang pada puluhan tahun lalu melawan Belanda, maka hari ini perjuangan dapat dilakukan bisa dalam bentuk lain namun intinya tetap sama yakni untuk negara dan bangsa.

“Semoga barang-barang peninggalan tersebut dapat menjadi pelajaran sejarah perjuangan bagi generasi mendatang. Meskipun dr. Soebandi telah meninggal beberapa puluh tahun yang lalu, semangat dan cita-citanya harus tetap hidup abadi di generasi penerusnya,” katanya. (*/as/why)


Share to