Upaya Peningkatan Fungsi Pohon Kota, Komunitas Pegiat Lingkungan Jember Gelar Aksi Cabut Paku

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Sunday, 10 Mar 2024 15:31 WIB

Upaya Peningkatan Fungsi Pohon Kota, Komunitas Pegiat Lingkungan Jember Gelar Aksi Cabut Paku

CABUT PAKU: Aksi cabut paku yang digelar oleh beberapa komunitas pegiat lingkungan di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Dalam rangka menjaga fungsi pohon, khususnya di wilayah perkotaan, World Cleanup Day Indonesia (WCDI) Jember menggelar aksi cabut paku. Aksi tersebut dilakukan bersama beberapa komunitas pegiat lingkungan, Minggu (10/3/2024).

Aksi itu dilakukan di sepanjang Jalan Gajah Mada, Kaliwates, Jember. Banyaknya paku yang tertancap membuat fungsi pohon sebagai penyeimbang ekosistem khususnya di wilayah perkotaan mengalami penurunan.

"Kegiatan cabut paku di Jember dalam rangka memperingati hari sampah nasional. Kelihatannya sepele, tapi sangat bermanfaat dalam menjaga ekosistem," jelas Leader WCDI Jember Parmuji.

Pria yang kerab disapa Cak Muji itu menuturkan, untuk apapun alasannya perilaku memaku pohon jelas merupakan perbuatan tidak terpuji. Sebab, dampaknya membuat kambium di dalamnya rusak. Rentan kena penyakit kemudian mati. Pohon menjadi cepat keropos.

Adapun produk yang terpaku dipohon kebanyakan adalah banner-banner serta reklame iklan. Nantinya paku itu akan dicabut dan diganti dengan kawat sebagai perekatnya. "Banner ini tidak kami turunkan, tapi dicabut pakunya kemudian kami ganti dengan kawat," lanjutnya.

Cak Muji berpendapat, sebagai kota berkembang Jember seharusnya semakin banyak pohon ditanam atau terus menambah ruang terbuka hijau (RTH).

"Bukan malah merusak pohon dengan memaku atau menebang sembarangan, bahkan membakar pohon seenaknya. Pohon ini kan tujuannya, menjadi penyeimbang pencemaran udara dampak aktivitas manusia," urai Cak Muji.

Cak Muji berharap nantinya kegiatan ini mampu menyadarkan semua pihak agar tidak lagi memaku apapun di pohon.

"Harapan dari kegiatan ini menjadi refleksi agar tidak ada lagi perilaku memaku pepohonan untuk memasang reklame dan sejenisnya. Apalagi, terkadang yang melakukan itu orang yang berpendidikan," katanya. (dsm/why)


Share to