JEMBER, TADATODAYS.COM - Kabar adanya balita berusia 2 tahun di Dusun Manggunan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, yang sempat hilang diculik makhluk halus “wewe gombel”, menggegerkan warga. Walau akhirnya balita itu telah ditemukan, faktor usilnya si wewe gombel juga tidak begitu saja dipercaya.

Kabar tersebut viralnya melalui video yang diunggah ke platform TikTok oleh akun dengan username @Akimazam. Berdasarkan keterangan dan tayangan video tersebut, seorang balita berusia 2 tahun dikabarkan diculik oleh wewe gombel kala menjelang maghrib dan ditemukan di tepi sungai kebun karet.

Sementara, Totok, salah satu warga setempat saat dikonfirmasi Rabu (6/7/2022) menyatakan bahwa kejadian dalam video tersebut terjadi sekitar dua hari yang lalu. "Itu kejadian dua hari yang lalu. Ada warga yang kehilangan anaknya balita umur sekitar 2 tahunan. Kejadiannya jelang magrib. Anak itu tiba-tiba hilang, yang kabarnya dibawa wewe gombel," katanya.

Menurutnya, warga kemudian berbondong-bondong mencari keberadaan balita malang tersebut, hingga masuk ke wilayah kebun karet. Akhirnya balita yang hilang itu ditemukan dalam kondisi selamat. "Jarak dari rumah warga yang anaknya hilang, sampai lokasi penemuan, kurang lebih 500 meteran. Posisinya ada di bawah jurang. Alhamdulillah kondisinya selamat," imbuh Totok.

Viralnya video itu juga mendapat tanggapan Kapolsek Sumberbaru AKP Fachtur Rahman. Ia menganulir kebenaran balita yang hilang diculik wewe gombel. "Nggak juga. Biasa anak kecil bermain sampai di perkebunan karet. Karena rumahnya berdekatan dengan perkebunan, dan saat itu sedang ada hajatan perkawinan," kata Fachtur.

Soal ada faktor wewe gombel, AKP Fachtur menyatakan hal itu hanya opini. "Hanya masyarakat sendiri yang beropini dibawa sama wewe gombel," sambungnya.

Sementara itu, Plt Camat Sumberbaru Nuryadi menegaskan bahwa kabar penculikan yang dilakukan oleh makhluk halus wewe gombel belum dapat dibuktikan kebenarannya.

"Saya sudah menghubungi Kades setempat (Karangbayat, red), tapi belum ada jawaban. Tapi menurut Tokoh Masyarakat setempat kabar itu juga tidak diketahui kebenarannya. Mungkin itu hanya opini masyarakat, tapi kondisi di desa tersebut aman dan kondusif," tegas Nuryadi saat dikonfrimasi melalui telepon. (#-1/as/why)