Wali Kota Probolinggo Tinjau EWS Dam Kedunggaleng, Ada Rencana Wisata Air

Alvi Warda
Alvi Warda

Wednesday, 19 Mar 2025 07:52 WIB

Wali Kota Probolinggo Tinjau EWS Dam Kedunggaleng, Ada Rencana Wisata Air

Wali Kota dr Aminuddin saat meninjau Dam Sungai Kedunggaleng.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin meninjau Early Warning System (EWS) di Dam Sungai Keduggaleng, Kelurahan Kedunggaleng Kecamatan Wonoasih, Selasa (18/3/2025). Dari kunjungan ini terungkap ada rencana wisata air di dam peninggalan Belanda tersebut.

EWS merupakan sistem yang memberikan peringatan dini terhadap potensi terjadinya bencana alam. Dipasang CCTV dan alat seperti besi yang menjadi pemantau air sungai. Di Kota Probolinggo ada lima EWS. Salah satunya berada di dam sungai Kedunggaleng.

Wali Kota Aminuddin meninjau EWS tersebut sekitar pukul 13.30 WIB. Wali Kota Aminuddin ditemani Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo.

EWS: Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo menunjukkan EWS (Early Warning System).

Wali Kota Aminuddin mengatakan tinjauannya terhadap EWS bertujuan untuk memantau deteksi bencana yang berpotensi terjadi. Dengan adanya EWS pantauan bencana bisa terbantu. "EWS membantu kita dalam pendeteksian bencana. Selaras dengan EWS milik provinsi yang berada di hulu," ujarnya saat diwawancara.

Rencananya, akan ada lima tambahan EWS di Kota Probolinggo. Aminuddin menyetujui. "Oh iya akan kita bicarakan terlebih dahulu seperti apa keperluan menambah EWS tersebut. Terutama di sungai-sungai di pusat kota," katanya.

Aminuddin kemudian menambahkan, melihat kondisi dam yang disebut peninggalan Belanda itu bisa dijadikan titik wisata air. "Bisa saja ini ya menjadi wisata air ya, kayak rencana di sungai di dekat Ponpes Nurul Hidayah Kota Probolinggo, kita bicarakan lagi," tuturnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito mengatakan ketinggian air saat hujan menjadi fokus EWS. "Dengan alat ini, pemerintah bisa mengetahui tingkat kerawanan banjir di wilayah Kota Probolinggo. Sehingga bisa diantisipasi," katanya.

Catatan BPBD, jika air mencapai 200 cm maka dam akan ditutup. Jika mencapai 400 cm deteksi banjir dilakukan. Wilayah utara Kota Probolinggo dipastikan banjir. "Selain ukuran ada juga CCTV yang bisa memantau aktifitas manusianya. Jadi yang membuang sampah bisa terlihat," ujarnya.

BPBD Kota Probolinggo akan mengusulkan penambahan EWS baru di lima titik lainnya. "Kami mengusulkan lima EWS baru, karena memang idealnya kota itu punya 10 EWS untuk mendeteksi bencana banjir,” ucapnya. (alv/why)


Share to