Warga Jember Terpaksa Naik Getek di Tengah Tingginya Curah Hujan

Andi Saputra
Andi Saputra

Monday, 08 Nov 2021 17:23 WIB

Warga Jember Terpaksa Naik Getek di Tengah Tingginya Curah Hujan

BAHAYA: Sejumlah warga Desa Sumberejo dan Desa Sabrang, terpaksa menggunakan getek alias rakit saat menyeberang sungai di tengah tingginya curah hujan. Pasalnya, jembatan yang melintasi Sungai Mayang masih dalam perbaikan.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Ratusan warga Dusun Bregoh, Desa Sumberejo  dan Dusun Ungkalan, Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, sejak satu bulan terakhir harus melintasi Sungai Mayang menggunakan rakit atau getek. Pasalnya, jembatan yang menghubungkan dua desa desa tersebut tengah diperbaiki.

Saat menyeberangi sungai tersebut, warga harus ekstra hati-hati. Sebab, Sungai Mayang memiliki lebar sekitar 100 meter dengan kedalaman kurang lebih 5-6 meter. Jika tak hati-hati dan tidak memantau aliran sungai, bukan tidak mungkin warga akan tenggelam. Apalagi, curah hujan di wilayah Kabupaten Jember sedang tinggi-tingginya.

Petugas penyeberangan perahu getek bernama Basori, saat dikonfirmasi mengatakan, jembatan penghubung antar dua desa tersebut masih dalam tahap perbaikan sejak Juli 2021 lalu.

Sebelumnya, selama masa perbaikan, warga telah membuat jembatan darurat. Namun demikian seiring dengan naiknya debit air sungai sejak pertengahan Oktober lalu, jembatan darurat tersebut tidak lagi bisa digunakan. "Jadi sementara pakai ini (Perahu getek, Red)," terangnya, Senin (8/11/2011) sore.

Pria yang akrab disapa Abas ini mengatakan, setiap menyeberang warga harus membayar 2000 ribu rupiah. Setiap harinya tak kurang 300 warga menggunakan jasa perahu miliknya.

Selain dia, terdapat 4 warga lain yang bertugas menjaga perahu getek. Uang dari hasil penyewaan perahu getek sebesar 250 ribu rupiah dimasukan ke kas, yang kemudian digunakan untuk keperluan sosial warga.

Terpisah, seorang warga Dusun Ungkalan, Desa Sabrang, Susi Solehatin, mengaku selama ini aktivitasnya sedikit terganggu jika harus melintasi sungai besar menggunakan perahu getek. Adapun jalan lain, kata dia, jarak tempuhnya lebih jauh dan kondisi jalan juga rusak.

Oleh karenanya, ia berharap perbaikan jembatan penghubung segera selesai. "Semoga cepet selesai lah (jembatan) ini," ujarnya.

Berdasarkan, informasi yang dihimpun tadatodays.com, perbaikan jembatan penghubung dua desa tersebut telah dimulai sejak Juli 2021 lalu. Namun demikian, hingga kini jembatan belum juga selesai dikerjakan.

Saat awak media berusaha meminta keterangan Kepala Desa Sumberejo, salah seorang aparat desa mengatakan bahwa kepala desa yang saat ini dijabat oleh seorang Pelaksana Jabatan (Pj) bernama Samsuri, sedang tidak ada di tempat. "Pak kades sudah pulang sejak siang, karena rumahnya jauh," ujar perangkat desa yang tak bersedia menyebutkan namanya itu. (as/don)


Share to