Warga Triwung Kidul Kota Probolinggo Mengeluh Selokannya Meluap, Sampah Bikin Mampet

Alvi Warda
Alvi Warda

Monday, 19 May 2025 17:51 WIB

Warga Triwung Kidul Kota Probolinggo Mengeluh Selokannya Meluap, Sampah Bikin Mampet

MELUAP: Penampakan air meluap dari selokan lingkungan RT 2 - RW 2 Kelurahan Triwung Kidul, Kelurahan Kademangan Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Warga RT 2 - RW 2 Kelurahan Triwung Kidul, Kelurahan Kademangan Kota Probolinggo mengeluh. Selokan di bahu Jalan Raya Sukapura mampet, membuat airnya meluap hingga ke halaman rumah.

Selokan yang mampet itu berada di utara perempatan traffic light Laweyan hingga tugu batas kota. Pantauan tadatodays.com pada Senin (19/5/2025) petang air meluap setinggi mata kaki orang dewasa. Selain itu, aroma bau tidak sedap juga menganggu.

Hal ini juga disampaikan Ifaini, pemilik toko yang depannya dilewati selokan mampet tersebut. Setiap hari ia mengais sampah yang berada di selokan. "Setiap hari tak sapu wes. Ini di bawah trotoar ini harusnya mbak ngalir air, tapi karena mampet, akhirnya meluap gini," ujarnya.

HALAMAN: Air meluap hingga paving halaman rumah warga.

Penampakan seolah sungai kecil memang terlihat di depan toko Ifaini. Sudah sejak tahun 2024, ia resah dengan keadaan tersebut. "Saya kebetulan pendatang, kalau tanya warga sini, ini sudah bertahun-tahun," katanya.

Trotoar yang mampet tersebut terjadi bertahun-tahun lamanya. Sementara kondisi air meluap terjadi sejak tahun 2023 akhir. Ketua RT 2 Sutika mengatakan di Bulan Februari lalu telah ada agenda rapat membahas persoalan selokan.

"Warga sini ya setuju jika ada perbaikan. Nah, setelah rapat kami lapor ke Lurah akhirnya kan beberap waktu lalu itu di survei. Tapi kok gak ada kejelasan. Rencananya mau kerja bakti Minggu ini," katanya saat ditemui.

Menurut Sutika, air meluap meski tidak hujan. Biasanya terjadi di waktu pagi dan petang. "Kayaknya kan kalau pagi sama sore begini ini kan banyak yang mandi ya, akhirnya mampet," ujarnya.

Di ujung halaman warga, sampai ditimbun karung berisi pasir agar air tidak masuk ke paving. Namun, sia-sia, air tetap meluap. "Bahkan yang parah, kemarin warga sini itu ada yang tahlilan kan ya, gak kuat bau nya. Akhirnya pakai jasa sedot bayar mandiri Rp 50 ribu setiap hari," ucapnya.

Ia berharap, Pemerintah Kota Probolinggo bisa segera mengatasi persoalan selokan tersebut. "Dengernya memang mau ada kerja bakti. Tapi kami belum dapat info lanjutan. Semoga saja bulan ini ada tindakan. Warga setuju," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo Setyorini Sayekti saat dikonfirmasi mengatakan sudah mendatangi lokasi. "Pematusan jalan nasional, tertutup bangunan warga," ucapnya.

Ia juga sudah mendapat persetujuan warga, jika harus membongkar trotoar untuk mencari sisi yang menghambat air mengalir. "Jika sudah dibongkar kami bersihkan drainase kerjasama dengan BBJN," katanya. (alv/why)


Share to