Wejangan Kiai Hamid ke Kiai Syukron: Nek Wis Wayahe, Dugi Kiyambek

Mohamad Fikri Syauqi
Mohamad Fikri Syauqi

Thursday, 06 Oct 2022 16:17 WIB

Wejangan Kiai Hamid ke Kiai Syukron: Nek Wis Wayahe, Dugi Kiyambek

SAMBUTAN: Kiai Syukron dalam sambutannya di haul KH Abdul Hamid ke-41, Rabu (5/10/2022) lalu.

PASURUAN, TADATODAYS.COM - Haul almaghfurlah KH Abdul Hamid ke - 41 di Ponpes Salafiyah Kota Pasuruan, Rabu (5/10/2022) pagi lalu dihadiri banyak tokoh  ulama. Salah satunya adalah Kiai Syukron dari Jakarta. Dalam kesempatan memberi sambutan, Kiai Syukron Ma’mun menceritakan banyak wejangan Kiai Hamid kepada dirinya. 

Kiai Syukron, 82,  menyatakan sering berkunjung ke Mbah Kiai Hamid untuk meminta nasehat. "Beliau (Mbah Hamid, red) banyak memberikan sugesti dan nasihat kepada saya. Karena Kiai Hamid bukan sembarang wali 'min auliyak illah'," kata Kiai Syukron.

Kiai Syukron pun sering meminta nasehat dan doa terbaik dari Mbah Hamid untuk diamalkan. "Tolong Kiai (Mbah Hamid), saya mohon doa Pak Kiai. Apa doa yang terbaik buat saya? Dan berikanlah kepada saya wirid Pak Kiai, dan wirid apa yang terbaik?" kata Kiai Syukron

Lalu Kiai Hamid berpesan pada Kiai Syukron untuk tidak boleh pilih-pilih undangan. Sehingga Kiai Syukron dapat julukan di Jakarta "Kiai kaku". "Apa jawab beliau (Mbah Hamid) kepada saya Wiridnya ustadz sudah bagus. Kalau ada undangan, jangan ditolak! Jangan milih-milih undangan!" imbuh Kiai Syukron.

Satu prinsip dan pesan dari Kiai Hamid itu telah dipegang teguh oleh Kiai Syukron sampai saat ini. Tapi, Kiai Syukron kurang merasa puas. Akhirnya Kiai Syukron kembali meminta doa lagi kepada Kiai Hamid.

"Kiai, ilmu saya ini masih jauh. Mohon doa nya Kiai, dan juga saya banyak membangun Kiai. Jadi perlu dana, perlu bantuan. Subhanaallah! Jawaban Kiai Hamid sungguh menyejukkan," kata Kiai Syukron yang mengenakan sorban putih.

"Sudahlah Ustadz Syukron. Lek wes wayahe, ilmune dugi kiyambek (jawa: bila sudah tiba waktunya, ilmunya akan datang sendiri, red) . Butuh dana pun bangun yang berani, lek wes wayahe dugi kiyambek," ungkap Kiai Syukron.

Wejangan itupun yang dijadikan sebuah wirid oleh Kiai Syukron sampai saat ini. Segala jenis ilmu dan pembangunan, beliau mulai dari wirid: lek wes wayahe dugi kiyambek. "Segala jenis awal pembangunan. Saya mulai dengan baca Fatihah kepada almarhum Kiai Hamid, lalu membaca ‘lek wes wayahe dugi kiyambek’ secara berulang-ulang," kata Kiai Syukron disambut gelak tawa jamaah.

Kiai Syukron mengatakan, segala jenis pembangunan menjadi berkah berkat dorongan almarhum Kiai Hamid. "Alhamdulillah, berkah berkat dorongan almarhum Kiai Hamid, saya berani membangun," ungkap Kiai Syukron dengan penuh tegas.

Kiai Syukron juga menambahkan bahwa ponpes yang ia dirikan di tengah-tengah kota Jakarta, kalau tidak karena keberkahan ulama dan habaib, Syukron bukanlah apa-apa. "Ponpes saya di tengah-tengah kota Jakarta. Kalau tidak karena keberkahan Ulama dan Habaib, tidak mungkin Syukron Ma'mun akan membeli tanah 3,5 hektar di ibukota," imbuhnya sambil menunjuk kepada para tamu undangan.

Diketahui, ada ribuan jamaah dari berbagai penjuru tanah air yang datang ke Kota Pasuruan untuk mengikuti haul Kiai Hamid. Para jamaah haul memenuhi area Ponpes Salafiyah, Masjid Jamik Al Anwar, dan Alun-Alun Kota Pasuruan. (uqi/why)


Share to