Wisata Alam dan Budaya Desa Sidomulyo, Tawarkan Pengalaman, Rasakan Langsung Kegiatan Tradisional

Andi Saputra
Andi Saputra

Sabtu, 19 Sep 2020 13:36 WIB

Wisata Alam dan Budaya Desa Sidomulyo, Tawarkan Pengalaman, Rasakan Langsung Kegiatan Tradisional

KERETA WISATA: Pengunjung dapat menikmati asrinya alam Desa Sidomulyo dengan menaiki kereta wisata yang telah disediakan.

Meski bukan yang pertama, wisata yang ditawarkan sejumlah pemuda yang tergabung dalam Pokdarwis (kelompok sadar wisata) Desa Sidomulyo ini layak diapresiasi lebih tinggi. Mereka membangun wisata desa berbasis pemberdayaan masyarakat. Dampaknya pun dirasakan nyata oleh warga.

ANDI SAPUTRA, Wartawan Tadatodays.com

JIKA Anda bosan dengan hiruk pikuk perkotaan dan ingin menikmati wisata bernuansa alam pedesaan, Desa Sidomulyo bisa menjadi alternatif.

Memiliki nama resmi Wisata Alam dan Budaya Desa Sidomulyo, wisata ini terletak di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Sekitar 30 kolimeter dari pusat Kota Jember. Untuk sampai di lokasi, Anda butuh waktu sekitar 1,5 jam. Kendaraan roda dua maupun roda empat dapat digunakan menuju lokasi, karena jalan sudah teraspal dengan baik.

Rutenya mudah, anda hanya perlu melalui jalan nasional Jember-Banyuwangi ke arah timur. Sebelum masuk Gunung Gumitir, ada jalan kecil ke kiri yang akan mengarah ke kawasan Desa Sidomulyo. Sekitar dua kilometer sebelum pos wisata, pengunjung langsung disambut suasana alam yang masih asri. Khas desa lereng Gunung Gumitir dengan kerindangan hutan pinus di kanan dan kiri.

Sesampainya di pos wisata, pengunjung langsung disuguhi jajanan desa serta jamu tradisional, khas setempat. Kuliner tradisional semacam inilah yang menambah daya tarik tersendiri dalam pengalaman berwisata ini.

PENGGERAK: Kamiludin, Ketua Gerakan Pemuda Sidomulyo yang menggerakkan pokdarwis untuk mengelola Desa Sidomulyo menjadi desa wisata.

Kamiludin, Ketua Gerakan Pemuda Sidomulyo sekaligus penggerak kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat, bercerita kepada Tadatodays.com. Ia mengatakan, wisata desa ini memang dirancang sebagai wisata desa berbasis pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, semua pengelola maupun penyedia kebutuhan wisata adalah masyarakat setempat.

"Karena itu, kebutuhan seperti jajanan, jamu, dan makanan lainya berasal dari masyarakat. Kita beli ke mereka," tuturnya usai mengajak pengunjung keliling desa.

Kamil-sapaan akrabnya- bertutur, inspirasinya membuat desa wisata berawal dari kunjungan ke Desa Wisata Pujon Kidul, Malang. Setelah itu, ia bersama rekan-rekannya menghimpun potensi desa. Ternyata, sangat banyak potensi desa yang layak untuk ditawarkan sebagai paket wisata.

Dari situlah dirinya, dibantu pemuda lainya mulai bergerak mewujudkan desa wisata. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Berkat kepeduliannya itulah, Kamiludin mewakili Gerakan Pemuda Sidomulyo sempat terpilih sebagai Juara Pertama Pemuda Pelopor tahun 2020. Dalam Bidang Pengolahan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata tingkat Kabupaten Jember.

"Kabar baiknya, kami menjuarai pemuda pelopor tingkat Kabupaten Jember  dan akan mewakili Jember ke Jawa Timur. Kalau lolos bisa ke tingkat Nasional," kata alumni Universitias Muhammadiyah Jember itu.

Desa wisata Sidomulyo sendiri mulai dirintis pada tahun 2017. Setelah melalui pemetaan serta persiapan cukup barulah pada Juli 2020 lalu, wisata ini resmi dibuka untuk umum oleh sekretaris daerah (Sekda) Jember, Mirfano.

Meski tergolong baru, wisata Desa Sidomulyo sudah sempat dikunjungi oleh wisatawan asing dari Thailand. Mereka, Kata kamil, sengaja datang untuk belajar membatik. Selain itu kelompok pecinta gowes Alam sudah berdatangan kewisata khas desa ini.

MEMBATIK: Pengunjung yang datang ke Desa Wisata Sidomulyo mengikuti kelas membuat batik dengan dipandu oleh warga lokal.

Tiket Dibanderol Murah, Mulai Rp 20.000

UNTUK menarik wisatawan, pengelola wisata menawarkan dua macam paket utama wisata desa. Yakni, Jelajah Alam Sidomulyo, dan Gowes Sepeda Lintas Alam. Selain itu, pengelola juga menyiapkan wisata kebudayan seperti menyuguhkan tari petik kopi dan tari jaranan.

Semua paket itu, dapat dinikmati oleh pengunjung dengan harga yang sangat terjangkau. Semisal pada paket Jelajah Alam Sidomulyo, setiap penjungung cukup mengeluarkan uang registrasi sebesar Rp 50 ribu saja. Nantinya, pengunjung akan mendapatkan fasilitas welcome drink minuman tradisional, kereta wisata (mini bus yang dirancang khusus), wisata edukasi dan makan siang pecel khas desa.

Wisata edukasi yang dimaksud dalam bentuk rural traveling atau keliling ke 5 titik objek wisata menggunakan kereta wisata. Ke lima titik itu adalah rumah produksi batik, pusat kerajinan akar alam, pusat pengelohan kopi robusta, peternakan raja domba dan hutan pinus raya. Lalu ditutup dengan mengunjungi keindahan alam Sendang Tirto Gumitir.

Di setiap titik yang dikunjungi, pengelola akan membayar kepada pemilik tempat secara langsung. Itulah yang disebut olehnya sebagai wisata permberdayaan masyarakat.

Selama perjalanan dari atas kereta wisata, pengunjung dapat menikmati indahnya alam pedesaan. Seperti hamparan sawah dan pegunungan, lengkap dengan aktivitas warga lokal yang semakin memberi kesan eksotik dan tradisional.

Selama berada di Desa Sidomulyo, pengunjung diperbolehkan berswa foto, melihat aktivitas produksi. Bahkan diperbolehkan ikut terlibat dalam aktivitasnya. Seperti merasakan pengalaman mewarnai batik atau mengerjakan penyusunan patung dari akar alam.

"Saya puas melihat kerajinan akar alam. Karena kerajinannya alami dan belum saya jumpai sebelumnya," kata Hafiludin salah seorang pengujung kepada Tadatodays.com.

PRODUK LOKAL: Salah satu produk lokal unggulan yang ditawarkan adalah kopi robusta khas Desa Sidomulyo. Tak hanya mencicipi di lokasi, pengunjung juga bisa membawa pulang kopi sebagai buah tangan.

Sementara dalam paket gowes sepeda lintas alam, pengelola membagi ke dalam tiga pilihan. Yakni gowes spot perorang dengan harga Rp 25 ribu, gowes family harga perorang Rp 20 ribu dan gowes couple harga Rp 50 ribu per orang.

Gowes lintas alam wisata Desa Sidomulyo termasuk paket wisata yang paling diminati oleh pengunjung. Karena pengunjung diajak melintasi alam hutan pinus yang cukup ikonik.

Kamiludin, Ketua Gerakan Pemuda Sidomulyo yang mengelola wisata ini mengatakan, antusiasme pengunjung cukup baik. "Gowes yang paling terkenal disini trek petak 56 di hutan pinus milik perkebunan. Biasanya warga Jember maupun sekitarnya sering datang lalu gowes di sini," ujarnya.

Namun, untuk paket gowes, pengunjung masih harus membawa sepeda sendiri. Pengelola hanya menyediakan fasilitas lintasan dan penyembutannya seperti jajanan dan jamu.

Saat ini kendala pengelolaan ada pada sumber dana untuk pengembangan potensi desa. Oleh karena itu Kamiludin berharap akan ada investor yang datang dan ikut mengembangkan potensi Desa Sidomulyo. Sehingga kebutuhan kereta wisata dan fasilitas lainya bisa terpenuhi.

Bagi pengunjung yang ingin berlama-lama di desa juga tak perlu khawatir. Karena pengelolaan wisata juga menyediakan home stay dengan harga Rp 200 ribu setiap malamnya.

Bagi anda yang tertarik menikmati pengalaman berwisata ke desa ini, harus registrasi online dahulu melalui website www.wisatasidomulyo.com atau dapat registrasi offline dengan cara datang langsung kelokasi di kantor desa setempat.

Kamiludin, berharap kepada pemerintah daerah dapat menfasilitasi Pokdarwis di desanya yang dinilainya sudah semangat menggerakan wisata. Terutama untuk mendapatkan pembinaan kualitas manejemen, dan pemasaran wisata. Sehingga Desa Sidomulyo ini lebih dikenal baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. (as/hvn)


Share to