Yadnya Kasada di Tengah Pandemi, Angkat 3 Calon Dukun Tengger

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Tuesday, 07 Jul 2020 19:58 WIB

Yadnya Kasada di Tengah Pandemi, Angkat 3 Calon Dukun Tengger

BERI PENJELASAN: Ketua Paruman se-Kawasan Tengger, Soetomo menemui awak media di depan Hotel Uci, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Soetomo menjelaskan kepada wartawan mengenai ritual Yadnya Kasada tahun ini yang tetap digelar namun tertutup untuk wisatawan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Di tengah pandemi covid-19, Suku Tengger menggelar ritual Yadnya Kasada. Upacara keagamaan yang dilakukan setiap tahun itu, prosesinya terjadwal mulai 6-7 Juli 2020. Dalam prosesi tersebut turut diangkat 3 calon dukun Suku Tengger yang telah memenuhi syarat pengujian di Pura Luhur Poten Gunung Bromo.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, ritual Yadnya Kasada tahun ini tidak memperkenankan wisatawan umum masuk ke kawasan Gunung Bromo. Sebab selama pandemi covid-19, 4 kabupaten yakni Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Malang tidak menerbitkan izin kunjung ke Gunung Bromo bagi wisatawan.

Ketua Paruman se-Kawasan Tengger, Soetomo mengatakan pihaknya tetap mengadakan ritual Yadnya Kasada setiap tahunnya. Karena sudah menjadi adat turun-temurun yang diwariskan oleh leluhurnya dahulu. Sehingga secara administratif, pemerintah memberikan izin untuk dilakukannya ritual khusus Suku Tengger. Namun tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Tahun ini, bersamaan dengan Yadnya Kasada, ada tiga Calon Dukun Pandita yang diuji atau seleksi dengan syarat di antaranya pengajuan nama dari desa setempat ke Paruman (tempat berkumpulnya dukun se-Tengger, Red.). Sedikitnya mulai dari latar belakang, turunan, perilaku turut dilaporkan. Serta hafal Mantra 50 persen lebih yang umumnya 240 seloka.

"Dari itu (pengujian) calon dukun pandita tiga orang harus menguasai di luar kepala alias apal," ujar pemilik Gelar Kepanditaan Dukun, Sri Romo Suku Tengger Jati saat ditemui di Hotel Wisma Ucik (6/7/2020) sekira pukul 21.00 WIB.

Selanjutnya Soetomo menyebutkan, 3 orang yang akan diseleksi itu berasal dari kabupaten Probolinggo. Yakni dua orang dari Desa Sariwani dan seorang dari Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura. Nantinya tiga orang ini, dapat dikatakan lulus dan menjadi dukun aktif setelah disetujui oleh ketua dukun per-wilayah dan mendapatkan persetujuan dari 50 dukun se-Suku Tengger.

"Kemudian disetujui oleh 50 dukun yang yang aktif atau hadir. Tapi tidak mesti hadir semua," ujarnya. (ang/hvn)


Share to