Yanuar Dwi Bramastyo, Aremania dari Kota Probolinggo yang Meninggal Dunia

Alvi Warda
Alvi Warda

Sunday, 02 Oct 2022 19:08 WIB

Yanuar Dwi Bramastyo, Aremania dari Kota Probolinggo yang Meninggal Dunia

KENANGAN: Yanuar Dwi Bramastyo (kiri) supporter Arema asal Kota Probolinggo yang meninggal dunia dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Duka pekat menyelimuti keluarga Serda Joko, seorang anggota TNI Angkatan Laut TNI asal Kota Probolinggo. Putranya, yaitu Yanuar Dwi Bramastyo, menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

--------------------

YANUAR Dwi Bramastyo atau akrab disapa Tyo, duduk di kelas 8 SMP Namira, Kota Probolinggo. Sehari-harinya ia memang sering bermain bola bersama teman-teman rumahnya yang berlokasi di Jl. KH Hasan Genggong Gang Berunding RT 01 RW 04 Kelurahan Sukoharjo Kota Probolinggo. Tyo biasanya bermain bola di lapangan klub Scorpion, dekat rumahnya.

Tyo yang anak bungsu dari tiga bersaudara, memang sangat menyukai sepak bola. Tyo menjadi fans berat Arema FC, tim sepak bola dari Malang. Karena kecintaannya itu, Tyo berangkat menyaksikan langsung pertandingan Liga 1 yang mempertemukan Arema FC versus Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Namun, seperti yang diketahui, pertandingan itu berakhir dengan kekalahan di kubu Arema dengan skor 2-3. Kekecewaan para supporter Arema ditumpahkan dengan cara turun ke lapangan. Sempat terjadi keributan supporter dengan official Arema. Lalu, petugas keamanan berusaha menghalau suporter dengan semprotan gas air mata.

Kericuhan semakin meruyak. Beberapa orang luka, bahkan meninggal dunia karena sesak nafas dan terinjak. Salah satu korban meninggal itu adalah Yanuar Dwi Bramastyo atau Tyo, dari Kota Probolinggo.

Armando, kerabat Tyo asal Malang yang juga seorang Aremania, sempat menceritakan kronologi kejadian yang menimpa kerabatnya itu. Sabtu itu Tyo berangkat bersama beberapa temannya dari Probolinggo. Mereka tiba di Malang pada sore hari.

PEMAKAMAN: Prosesi pemakaman Yanuar Dwi Bramastyo di TPU Sukoharjo, Kota Probolingo, Minggu (2/10/2022) sore.

Saat pertandingan berlangsung, Tyo duduk bersebelahan dengan Armando di tribun VVIP. Kericuhan yang terjadi menurut Armando, ialah setelah pemain Arema membuat lingkaran di tengah lapangan dan meminta maaf pada supporter Arema atas kegagalannya melawan Persebaya. Namun, ada beberapa Aremania (julukan supporter Arema) yang turun mengahampiri tim Arema dan menyampaikan uneg-uneg mereka.

Awalnya, para supporter memeluk dan merangkul para pemain Arema. Melihat itu, para supporter lainnya ikut turun ke lapangan. Namun, pemain Arema justru lari ke lorong ruang ganti di tribun. Armando, tak  menyangka tiba-tiba saja terjadi kericuhan dan polisi mengamankan. “Polisi memukul mundur supporter,” ujarnya.

Merasa tidak terima atas tindakan polisi, Aremania akhirnya melawan kepolisian. Akhirnya, kericuhan semakin membara dan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia dan luka-luka. Para supporter berusaha melarikan diri dan mencoba menyelamatkan diri.

Saat kericuhan, Armando mengaku hilang kendali untuk mengawasi Tyo. Beberapa jam Tyo dilaporkan menghilang. Namun, tak berselang lama, Armando menemukan kerabatnya itu sudah dalam keadaan meninggal dunia di tribun.

Armando mengira Tyo terkena semprotan gas air mata. Pada tubuhnya juga ada beberapa goresan luka. Namun, sebab supporter yang berhamburan, Tyo susah bernafas dan mengalami sesak nafas sehingga menyebabkan dirinya meninggal dunia. “Di beberapa tubuhnya ada luka baret, mungkin terkena gas air mata. Tapi bisa saja dia sesak nafas,” ucapnya.

Minggu (2/10/2022) sekitar pukul 15.30 WIB, jenazah Tyo sampai di rumah duka. Jenazah remaja pecinta Arema FC dari Kota Probolinggo itu kemudian dikebumikan di TPU Sukoharjo. (alv/why)


Share to