12 Inovator Anvapro 2025 Presentasikan Inovasinya di Hadapan Dewan Juri

Amelia Subandi
Wednesday, 28 May 2025 20:58 WIB

PRESENTASI: Nominator Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (ANVAPRO) 2025, 12 Nominator saling unjuk ide dan gagasan.
Berinovasi adalah Karakter
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Gelaran Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) Tahun 2025 sudah menyeleksi 12 nominator dari total 83 peserta. Anvapro menjadi ajang unjuk gagasan brilian. Rabu (28/5/2025), 12 inovator berlomba menampilkan inovasinya di hadapan para dewan juri.
Anvapro 2025 digagas oleh Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappeda Litbang) Kota Probolinggo. Tahapannya kini sudah masuk presentasi 12 nominator di hadapan juri.
Delapan orang juri dari latar belakang beragam, hadir untuk menyimak dan memberikan evaluasi pada setiap gagasan yang dipresentasikan oleh para inovator. Dewan jurinya meliputi Asisten Adminitrasi Umum Ir Retno Fajar Winarti; Kepala Bappeda Litbang Diah Sajekti Widowati Sigit; Dosen Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya Susenohaji; Kepala Bidang Litbang Pulung Amari Cahyo; Bappeda Litbang Soby Eko Cahyaningati; Bappeda Litbang Meirli Kurniawan; Bappeda Litbang, Ihsani Merdekawati; dan Bappeda Litbang Rifqi Riva Amalia.
“Alhamdulillah kita telah sampai pada tahapan presentasi kompetisi. Harapan saya, para inovator bisa mempresentasikan gagasannya di hadapan dewan juri, sehingga bisa digali lebih dalam oleh juri untuk kesempurnaan dari inovasinya,” kata Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo Diah Sajekti Widowati Sigit.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Santi Wilujeng Prastyani yang juga hadir selaku narasumber pada kegiatan presentasi nominator Anvapro 2025 mengapresiasi kegiatan ini.

Menurutnya, Anvapro ke depan diharapkan bisa memberikan dampak positif dan mendorong kompetisi positif antar organisasi pemerintah daerah, lembaga pendidikan, masyarakat dan pihak-pihak lain. Sehingga dapat diwujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan pembangunan daerah serta terwujudnya kesejahteraan rakyat.
“Semoga dengan adanya kompetisi ini penyelenggaraan pemerintah dapat berjalan lebih inovatif dan kreatif sehingga mampu mengubah penyelesaian masalah dengan cara yang solutif dan kreatif serta adaptif terhadap perkembangan teknologi,” kata Santi.
Sementara, salah satu juri Anvapro 2025 yang berasal dari akademisi, Susenohaji, menilai bahwa dari hasil presentasi paparan 12 nominator, semuanya berkualitas. Namun, dosen Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya ini, memberikan masukan agar para inovator fokus pada problem yang akan diangkat. Suatu inovasi yang menarik adalah yang menyangkut problem bangsa.
“Inovasi itu adalah karakter. Perkara kualitas, bagi saya ada berada urutan nomor 2. Jadi, terpenting, ada karakter untuk berinovasi dulu. Karena dalam kompetisi pasti ada prioritas, yang artinya ada kesesuaian dengan zamannya,” ungkap Susenohaji. (*/mel/why)

Share to
 (lp).jpg)