214 Jamaah Haji Kota Probolinggo Bersiap Memasuki Puncak Haji, Wukuf di Padang Arafah

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Friday, 06 Jun 2025 07:06 WIB

214 Jamaah Haji Kota Probolinggo Bersiap Memasuki Puncak Haji, Wukuf di Padang Arafah

BERSIAP: Jamaah haji menjelang persiapan puncak haji, yaitu wukuf di Padang Arafah. (Foto Muchlas Kurniawan untuk tadatodays.com)

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sejumlah 214 jamaah haji asal Kota Probolinggo tiba di Mina untuk melaksanakan ibadah Tarwiyah. Ibadah ini menjadi persiapan penting menjelang puncak haji, yaitu wukuf di Padang Arafah, yang berlangsung Kamis (5/6/2025). Perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi adalah empat jam, di mana waktu Indonesia lebih dulu.

Pada hari Tarwiyah, para jemaah meneladani jejak Nabi Muhammad SAW dengan bermalam di Mina. Mereka melaksanakan salat yang dipersingkat dan mengisi waktu dengan doa-doa serta melantunkan Talbiyah—ungkapan niat suci untuk berhaji semata-mata karena Allah. Talbiyah biasanya dikumandangkan dengan suara lantang dan serempak sejak memasuki ihram.

Redaksi tadatodays.com berkesempatan menghubungi salah satu jamaah haji Kota Probolinggo, yang juga ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo Muchlas Kurniawan.  Politisi Golkar ini menginformasikan bahwa jamaah haji Kota Probolinggo tergabung dalam kelompok syarikah rowaf mina.

Menurutnya, menjelang puncak haji yang akan dilakukan Jumat (6/6/2025), jamaah sering dihadapkan dengan perubahan pelaksanaan haji yang terkesan serba mendadak. Segala tahapan pelaksanaan haji untuk tahun 2025 ditangani oleh 8 syarikah.

Jadi, memang model atau sistemnya berbeda dan terkesan mendadak apa yang harus jamaah haji laksanakan. Sehingga dalam pengerahan masa terkadang perubahannya mendadak

“Adanya syarikah ini, terkadang kami dikejutkan dengan perubahan- perubahan yang secara mendadak. Contohnya saat kita akan melaksanakan wukuf, kadang jadwal berubah-ubah. Sehingga kami harus benar-benar mempersiapkan dan mengantisipasi perubahan tersebut,” kata Muchlas.

Kalau secara umum tidak ada kendala apapun yang dialami oleh jamaah haji Kota Probolinggo. Baik konsumsi maupun maktab atau tempat penginapan dipastikan tidak ada masalah. Hanya saja yang menjadi kendala terkadang program dan mekanisme serta jam dan waktu itu selalu berubah-ubah. Sehingga terkadang jamaah haji mengalami kesulitan untuk menyikapi perubahan tersebut.

“Semua tersentral dan menunggu informasi dari syarikah yang terkadang ada perbedaan,” tambah Muchlas. (mel/why)


Share to