Bahas Relokasi Pasar Minggu ke Jalan Suroyo dengan Wali Kota, Pengurus Gereja Sebut 2 Faktor Keberatan

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Monday, 21 Jul 2025 17:44 WIB

Bahas Relokasi Pasar Minggu ke Jalan Suroyo dengan Wali Kota, Pengurus Gereja Sebut 2 Faktor Keberatan

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Rencana relokasi Car Free Day (CFD) atau juga biasa disebut Pasar Minggu di Kota Probolinggo dari alun-alun ke ruas Jalan Suroyo, tidak sepenuhnya mulus. Kebijakan yang diambil sebagai bagian dari penataan kawasan alun-alun itu dibahas Wali Kota dr Aminuddin bersama perwakilan tokoh agama, Jumat (18/7/2025). Ada suara keberatan di forum itu.

Pasar Minggu mulanya hendak direlokasi ke sepanjang Jalan dr Soetomo. Namun dalam perkembangannya, Pemkot Probolinggo mengubah relokasi Pasar Minggu ke Jalan Suroyo. Pasar Minggu di Jalan Suroyo direncanakan dimulai pada Minggu (27/7/2025).

Namun, muncul keberatan. Satu faktornya, karena di ruas Jalan Suroyo ada tiga gereja yang jemaatnya melakukan peribadatan setiap Minggu pagi.

Jumat siang, pertemuan berlangsung di ruang transit kantor Wali Kota Probolinggo, difasilitasi oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo. Ketua FKUB Ahmad Hudri hadir bersama Ketua Majelis Antar Gereja (MAG) Kota Probolinggo Budi Krisyanto dan perwakilan dari tiga gereja.

Pada pertemuan tersebut, menurut Budi Krisyanto, perwakilan tiga gereja, yaitu pendeta dari Gereja Kristus Tuhan, Bunda Karmel, dan Gereja Merah menyampaikan 2 keberatan kepada Wali Kota Aminuddin. Keberatan pertama, mengenai akses jalan. Ada banyak jemaat yang usianya lansia. Keberatan kedua, dikhawatirkan karena ada keramaian, peribadatan Minggu berjalan tidak khidmat.

“Kami bertemu bapak Wali Kota, masing-masing pengurus gereja menyampaikan hal yang sama, yaitu dua poin (keberatan, red) mengenai akses jalan dan tidak khidmatnya ibadah karena keramaian,” katanya.

Menurut Budi Krisyanto, dalam pertemuan tersebut Wali Kota Aminuddin menyampaikan dan memastikan bahwa akan ada akses khusus bagi yang beribadah, sehingga tidak menyulitkan. Terutama para lansia. Sementara, kemungkinan tidak khidmat, dipastikan tidak ada gangguan sound system.

Wali Kota, masih menurut Budi Krisyanto, kemudian menginstruksikan DKUP untuk membuat peta penataan PKL dan UMKM. Wali Kota juga meminta Satpol PP dan Dishub berkoordinasi dengan pengurus gereja, terkait akses jalan dan ketertiban lalu lintas.

“Konkretnya seperti apa, kami masih belum tahu. Karena implementasinya baru akan dirasakan saat relokasi hari Minggu (27/7/2025) nanti. Harapannya, aktivitas relokasi CFD alun-alun ke Jalan Suroyo, tidak sampai mengganggu umat saat akan beribadah,” katanya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Probolinggo Ahmad Hudri juga menegaskan bahwa dari pertemuan tersebut, sudah mendapat solusi. Menurutnya, akan ada pengaturan teknis agar peribadatan di ketiga gereja itu tidak terganggu. Ketiga OPD yaitu DKUP, Dishub dan Satpol PP diminta segera mencari solusi.

“Termasuk (solusi, red) di antaranya, memberikan akses jalan masuk bagi jemaat yang akan masuk ke gereja. Di samping disediakan tempat parkir khusus jemaat gereja di kantor Pol PP,” terang Ahmad Hudri. (mel/why)


Share to