Pasar Minggu Jalan Suroyo Kota Probolinggo Digelar Perdana, Direspons Positif Pedagang dan Pengunjung

Amelia Subandi
Sunday, 10 Aug 2025 19:52 WIB

KULINER: Wali kota bersama dengan Forkopimda menjajal kuliner di pasar minggu Jalan Suroyo.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Car Free Day (CFD) atau arena Pasar Minggu Jalan Suroyo Kota Probolinggo dibuka Wali Kota dr Aminuddin, Minggu (10/8/2025) pagi. Gelaran perdana Pasar Minggu Jalan Suroyo ini mendapat respons positif kalangan pedagang dan pejalan kaki atau pengunjung.
Pasar Minggu yang direlokasi dari alun-alun Kota Probolinggo ini, sebelumnya sempat mengundang kekhawatiran. Salah satunya ialah kekhawatiran bakal sepi pengunjung. Namun yang terjadi, Pasar Minggu Jalan Suroyo pagi itu dipadati pengunjung.
Wardha, seorang pedagang Jelly Pop, menyatakan tidak menyangka akan seramai ini. Sebab, ia memprediksi akan lebih sepi dibandingkan dengan di alun-alun. “Saya pikir akan sepi ya, ternyata malah ramai. Apalagi ini jalannya lurus ya, jadi tampak bagus dan ramai,” katanya.
Kendati demikian, Wardha menyarankan agar lebih tertib lagi. Sebab tidak sedikit pedagang yang melebihi batas yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga harus bersitegang dengan pedagang lain. “Termasuk masih banyaknya pengguna motor yang lalu lalang. Ini kan cukup mengganggu ya,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Silvia, seorang pedagang makanan ringan asal Kelurahan Jati. Menurutnya, perpindahan lokasi rupanya tidak semenakutkan bayangan sebelumnya. Terbukti, Pasar Minggu tetap digemari pengunjung, sehingga ramai. “Untuk nomor lapak sudah sesuai, saya 373. Alhamdulillah pengunjung antusias,” imbuhnya.
RAMAI: Perdana pindah di Jalan Suroyo, pasar minggu ramai dikunjungi masyarakat.
Respons positif juga diungkapkan pengunjung. Di antaranya ialah Helmi dan Putri, pasangan suami istri asal Tisnonegaran. Menurutnya, space atau ruang bagi pejalan kaki lebih luas dibandingkan dengan alun alun. Ini karena para pedagang sudah tertata rapi.
“Bagus ya, jalannya lebih luas dan lebar. Sehingga bagi kami sebagai pejalan kaki semangat Car Free Day dapat, meski masih ada yang lalu lalang pakai motor. Ke depan, ini harus lebih ditertibkan lagi,” kata Helmi diangguki istrinya.
Hal serupa juga ditegaskan oleh Fin, pengunjung asal Jorongan, Leces Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, pengendara motor yang lalu lalang tersebut memang tampak mengganggu. Itu harus ditertibkan sebagai bagian evaluasi ke depan.
“Kalau masukannya sih, perpindahan ini sudah baik ya. Namun, jika memang harus kembali ke alun-alun, maka pedagang harus ditertibkan seperti saat ini. Sehingga untuk pejalan kaki areanya masih luas dan lebar,” harapnya.
Terakhir, ia sangat setuju jika pembayaran karcis parkir menggunakan Qris. Sebab hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap petugas parkir. Terlebih, saat ini sudah eranya modernisasi. “Saya setuju pakai Qris untuk parkirnya ya,” katanya.

Wali Kota Lega
SEMENTARA itu, Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin mengungkapkan perasaan lega setelah membuka Pasar Minggu pagi itu. Ia mengaku mulanya waswas. Terlebih, sebelumnya muncul pro kontra. Kendati demikian, rasa waswas itu sirna ketika melihat antusias warga saat datang di CFD atau Pasar Minggu yang direlokasi ke Jalan Suroyo.
“Bukan main, kita awalnya cukup khawatir dan waswas juga saat perpindahan. Namun alhamdulillah dapat berjalan dengan baik berkat kerjasama semua kalangan. Bukan hannya rame, tapi ini penuh dan sesak. Nantinya ketika jalan tembus ke GOR A Yani ini selesai, maka akan lebih terurai lagi,” kata Wali Kota Aminuddin.
Terkait keluhan masih adanya kendaraan bermotor yang lalu lalang di area CFD, Wali Kota Aminuddin menyatakan bakal melakukan evaluasi untuk perbaikan ke depannya. “Ini memang kita sayangkan masih ada kendaraan yang lalu lalang dan mengganggu. Namun ke depan, akan kami evaluasi,” ujarnya.
Menurut dr Aminuddin, pada dasarnya jumlah pedagang yang di alun-alun tidak bertambah. Sehingga nantinya jika memang ada yang hendak berjualan di Pasar Minggu akan dilakukan verifikasi: apakah yang bersangkutan benar sebelumnya berjualan di sana, apakah dari luar kota atau dalam kota dan sebagainya.
Berdasar data awal Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo, jumlah total pedagang alun-alun sebanyak 624. Namun, dari hasil verifikasi, pedagang yang asli warga Kota Probolinggo sebanyak 524. Mereka inilah yang kemudian direlokasi ke Jalan Suroyo.
“Jadi tempat relokasi yang disediakan ini hanya untuk pedagang Kota Probolinggo. Jadi dari total 624, yang 100 itu dari luar daerah. Sehingga kami hanya menyediakan sejumlah 524 titik,” tegas dr Aminuddin.
Selain itu hasil dari evaluasi sementara, sudah sesuai dengan denah dan juga rencana awal. Dimana untuk pedagang makanan berat ada di sisi timur menghadap barat, dan makanan ringan plus pedagang non makanan dan minuman, ditempatkan di sebelah barat menghadap ke timur.
“Termasuk ada sejumlah tempat yang free yang sudah terpasang pembatas oleh Dishub untuk keperluan akses jalan bagi hotel dan juga tempat ibadah atau gereja yang ada di jalan tersebut. Jadi ini semua sudah sesuai dengan rencana,” imbuhnya.
Terakhir, Wali Kota dr Aminuddin mengimbau agar masyarakat khususnya pedagang untuk lebih tertib lagi dalam hal jam operasional. Sebab, untuk Pasar Minggu ini Jalan Suroyo ditutup pada pukul 06.00 dan akan dibuka kembali pada pukul 10.00. Sehingga para pedagang diimbau pada pukul 09.30 sudah mulai membereskan barang dagangannya. (*/mel/why)

Share to
 (lp).jpg)