JEMBER, TADATODAYS.COM - Usai berkunjung ke DPD Golkar, bakal calon bupati (bacabup) ganti mendatangi PKB Jember. Faida berharap tahun ini bisa berjodoh dengan PKB.

Hal itu diungkapkan Faida saat pengembalian formulir pendaftaran sebagai calon kepala daerah (cakada) di kantor DPC PKB Jember, Jumat (3/5/2024).

Keinginan itu didasari sejarah panjang yang dimilikinya dengan partai berlambang bola dunia itu. Faida menyebut, PKB menjadi partai pertama yang mendorongnya saat maju pada pilkada 2015 lalu.

"Bahkan Cak Ulum itu orang yang memohonkan izin kepada almarhum ibu saya.  Jadi memang ada riwayat panjang bersama PKB. Namun waktu itu belum berjodoh. Mudah-mudahan kali ini bisa berjodoh, bisa berjuang bersama," ungkap direktur RS Bina Sehat itu.

Faida datang dengan iring-iringan mobil ambulans. Dalam hal ini dirinya mengaku tidak ada maksud lain. Para sopir ambulans itu, lanjut Faida, kebetulan sedang melakukan rapat evaluasi bulanan dan ingin memberi dukungan terhadap pencalonannya.

"Mereka ingin memberi dukungan dalam pilkada ini. Juga ingin mensiarkan bahwa Bu Faida bersama PKB artinya Jember akan lebih sehat," imbuhnya.

Terkait tingginya mahar yang harus dibayarkan untuk rekomendasi partai, Faida mengaku belum mendapat informasi terkait biaya tersebut untuk tahun 2024.

"Belum dapat informasi soal biaya itu, tapi saya lihat spiritnya sudah sangat banyak perubahan. Ya karena semua ingin Indonesia lebih sejahtera," pungkasnya.

Sementara itu, ketua tim deks Pilkada PKB Jember Fuad Aksan menyebut nantinya berkas berkas dari para pendaftar akan dikirim ke DPP untuk kemudian diadakan uji kelayakan bersama cakada yang lain. "DPC hanya membantu administrasi, rekom tetap dari DPP PKB. Para cakada nanti akan mengikuti uji kelayakan di DPP," katanya.

Sampai hari ini, terhitung sudah ada empat Cakada yang telah mendaftar secara offline ke kantor DPC PKB Jember. Yakni, Bupati Hendy Siswanto, Muhammad Fawait (Gus Fawait), Faida, serta mantan Rektor UIJ Abdul Hadi. (dsm/why)