Buka Jalur Pestasi dan Boarding School, Kembangkan Model Pendidikan Holistik

Muhammad Muslih
Thursday, 27 Feb 2020 21:26 WIB

ROBOTIK : Tim Robotik MAN 2 Kota Probolinggo saat menerima penghargaan juara I Kategori Line Folower Ahmad Dahlan Robotic Competition (ADRC) 2019 Tingkat Nasional.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - MAN 2 Kota Probolinggo membuka jalur prestasi dan Boarding School (Ma’had). Program tersebut mulai dibuka secara online tanggal 02 Maret-21 Maret 2020 (selengkapnya lihat grafis). Kepala Man 2 Kota Probolinggo Mohammad Alfan Makmur mengatakan, tahun ini bakal kembali membuka dua jalur pendaftaran. Jalur prestasi atau boarding dan jalur reguler. “Kalau jalur reguler nanti Juni dan Juli,” katanya, saat ditemui di madrasah beberapa waktu lalu.
Alfan menjelaskan, jalur prestasi atau boarding diperuntukkan bagi siswa yang memiliki prestasi akademik di sekolah sebelumnya maupun nonakademik. Misalnya berprestasi di bidang kinestetik, tahfidz atau bidang-bidang yang lain, bisa mendaftarkan diri. “Semua siswa berprestasi di bidang apapun bisa mendaftar,” ujarnya.
Soal prestasi, MAN 2 Kota Probolinggo tidak membatasi, baik tingkat kota sampai nasional punya kesempatan yang sama. “Kalau tidak punya prestasi di tingkat kota sampai nasional, misal dia berprestasi di sekolah, yakni rangking di nilai raport tiap semester bisa juga kita pertimbangkan. Syaratnya ada tandatangan dari kepala sekolah," katanya.
MAN 2 sendiri memiliki model pendidikan untuk mengembangkan prestasi siswa. Salah satunya pengembangan pendidikan holistik. Yakni mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan bakat dan ketrampilan masing-masing. “Kalau dia tahfidz akan kita kembangkan lagi kemampuan tahfidz-nya, kalau akademik akan kita kembangkan lagi prestasinya,” jelasnya.

Dengan pendidikan holistik, siswa tidak tertekan. Karena mereka memyukai dengan bakat dan minat masing-masing. “Di sini, justru mereka senang, karena mereka suka akan bakatnya masing-masing,” tegasnya.
Terkait Bording School atau Ma’had, siswa akan memperoleh pendidikan ala pondok pesantren. “Tapi tidak seberat pondok, kalau siswa pernah mondok maka ringan di ma’had, tapi kalau tidak pernah di pondok maka akan senang di ma’had,” ucapnya.
Di program ini siswa akan dikenalkan pendidikan agama dengan menggunakan perpaduan kurikulum pondok. Salah satunya Mabadi’ul Fiqih. Kitab ini memberikan bekal siswa tentang bab suci dan najis. Selain itu, mereka akan diberi program optimaliasi mata pelajaran berupa Bimbel (Bimbingan Belajar). Bimbel diberikan sesuai mata pelajaran yang diinginkan siswa. “Mereka selama di ma’had akan lebih fokus belajar, utamanya untuk jurusan dua tahun lulus,” terangnya.
Ma’had sendiri saat ini hanya mampu menampung 70 siswa. “Mudah-mudahan tahun 2021 bisa membangun gedung lagi, sehingga siswanya lebih banyak,” tambahnya. Untuk program ma’had, madrasah memprioritaskan bagi siswa berprestasi utamanya SKS. “Tapi kalau nanti tidak terpenuhi, baru akan mengambil jurusan reguler,” lanjutnya. (*/mm/hvn)

Share to
 (lp).jpg)