Cerita SDN Warujinggo 2 Leces Probolinggo, Kekurangan Murid sejak 2024, Tak Dapat Murid di 2025

Alvi Warda
Thursday, 17 Jul 2025 15:40 WIB

KELAS: Guru SDN Warujinggo 2 Leces hanya mengajar 4 murid di kelas 6.
Hanya Punya 15 Murid, 3 Kelas Kosong
PROBOLINGGO, TADATODAYS - Sekitar pukul 12.00 WIB, menjadi waktu pulang sekolah bagi murid. Biasanya mereka akan berhamburan keluar dari kelas. Namun, berbeda dengan yang terjadi di SD Negeri Warujinggo 2, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Hanya ada 15 murid yang bertahan di sekolah perbatasan antara kota dan Kabupaten Probolinggo itu.
Sekolah dengan bangunan yang masih bisa dikatakan mapan itu, berada di Dusun Triwung Desa Warujinggo, Kecamatan Leces. Lokasinya masuk gang utara kantor PCNU Kabupaten Probolinggo. Mereka mengalami situasi yang memprihatinkan. Selama dua tahun berturut-turut, sekolah ini tidak berhasil mendapatkan siswa baru.
Saat tadatodays.com mengunjungi sekolah pada Kamis (17/7/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, murid-murid terlihat bersiap untuk pulang. Mereka telah selesai belajar di kelas dengan guru masing-masing.
Bangunan sekolah itu berbetuk L. Kelas-kelas berada di sisi timur. Sementara ruang guru dan kepala sekolah berada di sisi utara. Pada masing-masing kelas, hanya tiga kelas yang muridnya masih bertahan. Tiga kelas lainnya kosong.
Tiga kelas yang kosong itu adalah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5. Sedangkan yang terisi ada 6 murid di kelas 3, 5 murid di kelas 4, dan 4 murid di kelas 6. Sehingga, total murid yang bertahan ada 15 murid di SDN Warujinggo 2 Leces.
Kepala SDN Warujinggo 2 Leces Indrati Susilo mengatakan tidak tahu pasti faktor dan penyebab yang membuat sekolahnya sepi peminat. "Kami juga tidak tahu apa yang ngebuat sekolah ini sepi peminat, bahkan sejak tahun 2024. Saat ini bertahan hanya 15 murid," ujarnya dalam perbincangan dengan tadatodays.com.
Dengan jumlah 15 murid, kepala sekolah yang menjabat sejak 2023 itu menyatakan hanya ada 3 guru pengajar, ditambah dirinya yang merangkap sebagai kepala sekolah. "Jadi hanya empat tenaga pengajar," ucap Susi, sapaan Indrati Susilo.
Lokasi SDN Warujinggo 2 sebenarnya tidak terlalu jauh dari jalan raya. Pun tidak jauh dari pemukiman. "Saya sampai jemput bola ke rumah-rumah, agar masyarakat mau menyekolahkan anaknya di sini (SDN Warunjinggo 2, red), tetapi kebanyakan menolak," ujarnya.
Hal itu menjadi salah satu dari berbagai upaya yang telah dilakukan Susi. Ia gencar sosialisasi intensif kepada masyarakat setempat. "Saya sejak menjabat jadi Kepsek berkeinginan agar sekolah ini tidak kehilangan semangat mencerdaskan anak-anak bangsa. Saya terus mencoba sampai sekarang," katanya.

LENGANG: Suasa SDN Warujinggo 2 Leces yang bisa terbilang lengang.
Di tahun pelajaran baru 2025 ini, sebetulnya Susi berhasil mendapat satu pendaftar murid baru. Namun, karena menjadi hanya satu-satunya, si murid tidak jadi bersekolah di SDN Warujinggo 2. Calon murid tersebut merasa tidak akan memiliki teman. "Akhirnya anaknya pindah ke sekolah lain," ucapnya.
Susi juga telah melakukan pendekatan ke sekolah taman kanak-kanak yang berada dalam satu wilayah. "Bahkan kami telah memberikan insentif berupa seragam gratis bagi calon siswa baru yang mendaftar. Namun, hingga pembelajaran dimulai, tidak satu pun siswa yang mendaftar," ungkapnya.
Pihak sekolah telah melakukan analisis mendalam terhadap kondisi ini. Menurut Susi, beberapa faktor penyebab, antara lain faktor masyarakat dan kondisi geografis SDN Warujinggo 2 yang dikelilingi oleh Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Faktor lain yang berpengaruh adalah kedekatan jarak SDN Warujinggo 2 dengan Kota Probolinggo. Jadi, banyak orang tua di Desa Warujinggo memilih menyekolahkan anaknya di SDN yang berada di Kota Probolinggo.
Kondisi ini, lanjut Susi, sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2012. Bersamaan dengan jumlah siswa yang terus menurun. "Namun, apapun yang terjadi, selama saya masih di sini, saya akan terus mencari murid untuk mau bersekolah," tuturnya.
Sementara, Alfin, salah satu murid mengatakan justru senang bersekolah di SDN Warujinggo 2. Meskipun terkadang Alfin merasa kekurangan teman. "Tetapi guru di sini baik. Aku gak masalah gak punya teman, asalkan bisa sekolah gratis," katanya
Kondisi sekolah kekurangan murid ini, kemudian menjadi tantangan serius bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo masih menempati peringkat 13 dari 29 kabupaten dalam Statistik Pendidikan Menurut Kabupaten di Jawa Timur tahun 2024.
Dengan rincian, pada Angka Melek Huruf penduduk usia 10 tahun ke atas berada di peringkat 13 dengan presentase 88,78. Pada Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7-12 tahun juga berada di urutan 13 dengan persentase 99,56. Mengalami penurunan dari tahun 2023 berada di persentase 99, 67.
Kepala Dikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi saat dikonfirmasi mengatakan sudah mengetahui soal SDN Warujinggo 2 Leces. "Enggeh kami sudau mengetahui kondisi sekolah dari laporan koordinator wilayah di Leces," katanya melalui pesan singkat.
Namun, saat ditanya lebih lanjut soal langkah Dikdaya selanjutnya, Dwijoko belum merespons lagi. (alv/why)

Share to
 (lp).jpg)