Dinkes Jember Temukan Ratusan Penderita HIV/AIDS Baru sepanjang 2024

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 17 Dec 2024 07:59 WIB

Dinkes Jember Temukan Ratusan Penderita HIV/AIDS Baru sepanjang 2024

JEMBER, TADATODAYS.COM - Penyakit HIV/AIDS masih menjadi salah satu penyakit menakutkan, termasuk di Jember. Dalam rentang 2022-2024, tercatat ada kurang lebih delapan ribu orang yang terdampak. Enam ratus diantaranya adalah penderita baru. 

Namun demikian, tidak semua penderita HIV/AIDS mau melakukan pemeriksaan, sehingga jumlah diatas masih bisa bertambah banyak. Akibatnya, potensi penularannya juga akan semakin meningkat. Salah satu caranya adalah melalui hubungan seksual. Baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, dr Hendro Soelistijono menyampaikan, jumlah kumulatif penderita HIV/AIDS dari 2022 hingga 2024 mencapai kurang lebih delapan ribu orang. 

Setiap tahun, kata dia, jumlah itu terus menerus mengalami peningkatan. Dengan upaya skrining yang dilakukan oleh petugas kesehatan. “Harapannya, kalau ditemukan sejak dini, penderitanya bisa diobati,” ungkapnya pada Senin(16/12/24).

Angka penderita HIV/AIDS yang ditemukan, menurutnya sama dengan fenomena gunung es. Hanya sebagian kecil saja yang bersedia melakukan pemeriksaan, sementara sisanya masih belum bersedia. 

Mereka dianggap memiliki potensi besar untuk menularkan kepada yang lain. “Pemeriksaannya butuh persetujuan yang bersangkutan. Bayangkan yang tidak setuju diperiksa, lebih banyak lagi pastinya,” sambungnya. 

Tingginya angka itu, menurutnya adalah bentuk nyata dari kerja-kerja dinkes serta kesadaran masyarakat terhadap bahayanya penyakit menular itu. "Justru kalau rendah atau bahkan tidak ada laporan kasus (HIV/AIDS) itu, malah aneh, berarti kami tidak bekerja," urainya. 

Oleh sebab itu, para calon pengantin yang akan menikah, diwajibkan untuk melakukan skrining kesehatan terlebih dahulu. Untuk memastikan yang bersangkutan tidak menderita HIV/AIDS. "Jika dinyatakan positif, maka akan dilakukan tindakan pengobatan. Agar tidak menular kepada orang lain," lanjutnya. 

Dokter Hendro juga menyebut, rentang usia penderita HIV/AIDS rata-rata berusia 25 hingga 40 tahun. Namun, beberapa waktu lalu,  Dinkes Jember ditemukan penderita dengan usia 15 tahun. 

Oleh sebab itu, dia mengaku juga mulai melakukan sosialisasi pencegahan di tingkat remaja dan anak sekolah. “Upaya pencegahannya dalam bentuk edukasi,” tegasnya.

Secara fisik penderita HIV/AIDS sulit untuk diamati untuk tahap awal, biasanya akan diketahui setelah yang bersangkutan melakukan pemeriksaan. 

Dia juga menyebut, penderita yang rajin dan teratur mengonsumsi obat, biasanya peluang untuk menular semakin mengecil, Jika tidak, biasanya penderita akan meninggal dunia. “Obat tersedia secara gratis. Pemeriksaan juga gratis. Tinggal kesadaran masyarakat aja,” ujarnya. (dsm/why)


Share to