Disdikbud Kota Probolinggo Gelar Sosialisasi Busana Pendhalungan, Berlanjut Lomba Desain

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 23 Oct 2025 18:31 WIB

Disdikbud Kota Probolinggo Gelar Sosialisasi Busana Pendhalungan, Berlanjut Lomba Desain

OPENING: Asisten administrasi umum, Setda Kota Probolinggo, Dr. Agus Efendi S.Sos, M.Si berfoto bersama para peserta Sosialisasi Busana Pendhalungan usai membuka kegiatan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pemkot Probolinggo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pembaruan busana Pendhalungan. Langkah ini dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi Busana Pendhalungan di ruang pertemuan SMP Namira Kota Probolinggo, Kamis (23/10/2023), yang berlanjut dengan lomba desain busana Pendhalungan.

Kegiatan Sosialisasi Busana Pendhalungan dihadiri sekaligus dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Dr. Agus Efendi S.Sos, M.Si. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Dr. Siti Romlah, S.Si, M.Pd yang diwakili Kepala Bidang Kebudayaan Sardi, S.H.

Berikutnya hadir Ketua Yayasan Namira School, Dr. dr. Mirrah Samiyah, M.Kes., Kepala Sekolah SMP Namira Fajar Adi Pamungkas. Sedangkan peserta sosialisasi meliputi pelaku seni atau seniman, kemudian sanggar seni, kelompok/sahabat seni, lembaga pendidikan dan masyarakat umum.

SAMBUTAN: Asisten Administrasi Umum Setda Kota Probolinggo, Dr. Agus Efendi, S.Sos., M.Si., resmi membuka sosialisasi busana pendhalungan.

Pra acara pembukaan sosialisasi dimeriahkan dengan penampilan seni tari jaran bodhag dari sanggar seni Panji Laras yang berkolaborasi dengan fashion show Wastra Probolinggo dari Famous Academy. Berikutnya pembacaan kitab suci Alquran oleh siswa SMP Namira Moch. Fatan Al-Malki.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Dr. Siti Romlah, S.Si, M.Pd melalui Kepala Bidang Kebudayaan Sardi, S.H., menyatakan bahwa sosialisasi ini nanti untuk persiapan lomba desain bersama pembaruan yang diinginkan oleh Wali Kota Probolinggo dr. H. Aminuddin, Sp.OG., (K)., M.Kes., yaitu yang lebih elegan. Sehingga masyarakat saat mengenakannya bisa percaya diri.

"Jadi kami harapkan nanti bapak ibu yang hadir di sini bisa mendesain desain pendhalungan, tapi tidak meninggalkan yang sudah ada. Yang nanti akan disampaikan oleh narasumber dari SMK Negeri 3 Probolinggo," terang Sardi.

MATERI: Pemateri dari SMKN 3 Probolinggo menyampaikan materi sejarah perkembangan busana pendhalungan pada sosialisasi busana pendalungan.

Adapun waktu pelaksanaan sosialisasi busana Pendhalungan yaitu Kamis (23/10/2025) ini sekaligus mulai dibukanya masa pendaftaran lomba sampai 27 Oktober 2025. Jadi, setelah sosialisasi langsung pendaftaran. Selanjutnya dilakukan penilaian. Setelah penilaian, diambil nominasi. Yang masuk nominasi nanti membuat busananya.

“Kemudian tanggal 22 November 2025 difinalkan dan ditampilkan di GOR Ahmad Yani untuk meramaikan UMKM atau sentra kuliner di GOR Ahmad Yani. Mungkin bapak ibu yang belum ke sana (Sentra Kuliner GOR A Yani, red) nanti bisa berkunjung ke sana, membawa semua keluarganya dan bisa mengikuti final lomba desain,” katanya.

Selanjutnya, Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminuddin Sp.OG.,(K)., M.Kes., melalui Asisten Administrasi Umum, Dr. Agus Efendi S.Sos, M.Si, mengatakan bahwa  perpaduan busana Pendhalungan itu melahirkan karakter masyarakat Probolinggo yang dinamis, terbuka dan penuh semangat gotong royong. Sehingga diharapkan melalui sosialisasi busana Pendhalungan dapat menghadirkan inovasi dalam pelestarian budaya.

LAPORAN PENYELENGGARA: Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Sardi, S.H., melaporkan kegiatan sosialisasi busana pendhalungan pada pembukaan sosialisasi.

"Dapat dikreasikan menjadi bentuk busana yang modern, menarik dan tetap mencerminkan jati diri busana. Bukan sekedar pakaian yang dikenakan, tetapi juga merupakan simbol nilai filosofi dan kebanggaan akan budaya kita sendiri," tegasnya.

Mantan Kepala Dishub Kota Probolinggo itu melanjutkan bahwa kegiatan ini memiliki arti penting tidak hanya dalam konsep pelestarian budaya tetapi juga dalam pengembangan ekonomi kreatif daerah. Industri budaya melalui industri busana dan kriya lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari kekuatan ekonomi berbasis budaya.

"Melalui kolaborasi antara para desainer, pengrajin batik, guru seni budaya serta kelompok seni, saya yakin akan melahirkan karya-karya busana (Pendhalungan, red) yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga bermakna secara budaya," tutur pria yang juga menjabat ketua PBVSI Kota Probolinggo itu.

Selanjutnya, Agus Efendi berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi lahirnya karya-karya kreatif yang mampu memperkuat identitas budaya Kota Probolinggo. "Sekaligus menjadi kebanggaan kita bersama. Kemudian dengan sosialisasi ini kita semua berharap senantiasa dapat menjaga tali silaturahmi dan memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal," harapnya.

Berikutnya, usai dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Agus Efendi, sosialisasi dilanjutkan dengan paparan materi busana Pendhalungan, materi sejarah busana Pendhalungan, dan materi perkembangan busana Pendhalungan oleh guru tata busana SMKN 3 Probolinggo Tutik Atmawati, S.Pd., M.Pd., dan Lina Mardiana, S.Pd. (*/hla/why)


Share to