Disperindag Jatim Janjikan Aplikasi Online untuk Pedagang di Jember

Andi Saputra
Andi Saputra

Sunday, 10 May 2020 20:05 WIB

Disperindag Jatim Janjikan Aplikasi Online untuk Pedagang di Jember

MANFAATKAN APLIKASI: Kepala Bakorwil V Jember Tjahjo Widodo memberikan penjelasan mengenai program Pasar Jejaring yang digagas Disperindag Jatim.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Dinas Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur menyiapkan Pasar Jejaring dengan menggandeng pemilik aplikasi ojek online (Ojol) Gojek. Proyek tersebut bertujuan untuk mengurangi penyebaran covid-19 dengan memangkas titik-titik keramaian di pasar-pasar. Jember kemudian ditunjuk sebagai pilot project.

Kepala Bakorwil V Jember Tjahjo Widodo mengatakan, tujuan adanya aplikasi Pasar Jejaring ini agar perekonomian pasar tradisional tetap hidup. Nantinya, pembeli tak perlu dating langsung ke pasar, melainkan cukup memanfaatkan jasa pengemudi ojol. Tak hanya menguntungkan pembeli dan pedagag, program ini juga menguntungkan ojol.

“Kalau berkumpul di pasar, pada umumnya dapat membahayakan, dan malah menyebarkan covid-19 ini. Juga agar tidak menjadi kerumunan masyarakat. Lah saat ini pasar kita ini masih ramai, bahkan tidak pakai masker juga,” kata pria yang akrab disapa Tjahjo, Minggu (10/5/2020).

Komunikasi mengenai aplikasi Pasar Jejaring ini, lanjut Tjahjo, sudah dilakukan dengan pemilik aplikasi online Gojek, lewat pilihan fasilitasnya Go-Shop. “Kemarin kita sudah koordinasi dengan Gojek, dan memang punya program Go-Shop. Jadi masyarakat yang mau belanja ke pasar, cukup lewat online,” ujarnya.

Keuntungan Pasar Jejaring ini, pedagang pasar selain bisa berdagang secara konvensional seperti biasanya, juga bisa berdagang secara online. “Keuntungan lainnya, teman-teman gojek (ojol, red), yang tidak bisa membonceng penumpang (karena aturan social distancing, Red) bisa tetap bekerja dengan belanja di pasar Go Shop itu,” jelasnya.

Aplikasi tersebut juga mendukung web dengan tujuan serupa milik pemkab. Nantinya, program itu bakal dipadukan. Untuk memuluskan langkah ini, Bakorwil Jember sudah berkoordinasi dengan bupati. Pihaknya akan mendata pedagang yang ada, kemudian untuk biayanya belanja online ini sekitar Rp 8 ribu-Rp 15 ribu.

Untuk subsidi anggaran dari pemprov terkait penerapan aplikasi Pasar Jejaring ini, diakui oleh Tjahjo belum bisa dialokasikan. “Tapi dengan pola (sistem aplikasi) Gojek yang sudah ada, mungkin bisa lebih murah ongkir (ongkos kirim, Red)-nya,” katanya.

Tak hanya dengan Gojek, Disperindag Jatim menurut Tjahjo membuka kesempatan dengan aplikasi penyedia jasa serupa. Dengan catatan, aspek manfaatnya sama dengan yang diberikan Gojek, atau bahkan lebih baik. (as/sp)


Share to