DLH Ajak Masyarakat Kota Probolinggo Jadi Detektif Sungai, Peduli Lingkungan dan Masa Depan

Alvi Warda
Alvi Warda

Friday, 13 Dec 2024 20:12 WIB

DLH Ajak Masyarakat Kota Probolinggo Jadi Detektif Sungai, Peduli Lingkungan dan Masa Depan

BIOTILIK: Dalam memantau kualitas air sungai, Dikmas menggunakan metode biotilik.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Masyarakat Kota Probolinggo diajak menjadi detektif untuk memantau kualitas air sungai. Ini merupakan inovasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo yang dijuluki "Dikmas" atau Detektif Masyarakat. 

Dikmas bertugas memantau terkait pengendalian dan pencemaran air sungai. Di Kota Probolinggo, yang tergabung dalam dikmas meliputi siswa sekolah, mitra lingkungan hingga lapisan masyarakat lainnya. 

Kepala DLH Kota Probolinggo Retno Wandansari mengatakan, dalam pemantauan kualitas air sungai ini ada metode biotilik yang digunakan masyarakat. "Jadi nanti masyarakat itu bisa tahu, kualitas air itu dengan biota-biota yang ada di sungai tersebut," ujarnya saat ditemui, Jumat (13/12/1024). 

Hasil pemantauan Biotilik dapat memberikan petunjuk adanya gangguan lingkungan pada ekosistem sungai. Sehingga dapat dirumuskan upaya penanggulangan yang dibutuhkan. 

Dengan adanya Dikmas, DLH berharap masyarakat bisa mengetahui sendiri seperti apa kondisi air sungai di Kota Probolinggo. "Sebelum diajak memantau ini, kita pastinya menyosialisasikan seperti apa indikator dan dampak kualitas air. Nah, kita juga mengajak clean up masyarakat sebagai upaya menjaga lingkungan," ucapnya. 

SUNGAI: DLH bersama Dikmas saat memantau kualitas air sungai.

Menurut Retno, masyarakat memang harus dilibatkan dalam menjaga lingkungan. Terbukti, dengan adanya Dikmas beberapa masyarakat mau mempelajari kualitas air sungai. "Terbukti kemarin ada yang mau mempelajari kualitas air sungai. Jadi dia membawa air yang sudah tercemar ringan dan diuji lab di laboratorium milik kami," katanya. 

Sementara itu, Kepala UPTD Labiratorium Mery Dian Anggraini menyampaikan hal serupa. Inovasi Dikmas bermula dari Diksun atau detektif kecil sungai. Inovasi ini dikembangkan sejak tahun 2016. "Sejak dikembangkan di tahun ini menjadi Dikmas, ada dua sampai tiga masyarakat yang datang ke lab kami," ujarnya. 

Mery mengingat, masyarakat pernah membawa air sungai Legundi yang tercemar ringan. "Air sungainya tercemar kotoran hewan. Jadi mereka itu memantau, kan mereka sudah mengetahui hasilnya ya kalau tercemar ini seperti apa. Nah, mereka membawanya pada kami," ucapnya. 

Dikmas ini berhasil dilakukan DLH, dengan melibatkan masyarakat memantau kualitas air sungai. "Menurut kami, kami akan terus berinovasi dan dengan adanya partisipasi masyarakat yang ingin tahu kualitas sungai dan bahkan bisa memiliki upaya lanjutan, maka masyarakat berarti peduli pada lingkungan Kota Probolinggo," katanya. (*/alv/why)


Share to