DP3AKB Jember Kerja Keras Wujudkan Sekolah Ramah Anak, Target Raih KLA Utama

Andi Saputra
Andi Saputra

Friday, 25 Aug 2023 15:47 WIB

DP3AKB Jember Kerja Keras Wujudkan Sekolah Ramah Anak, Target Raih KLA Utama

JEMBER, TADATODAYS.COM - Pada tahun ini Kabupaten Jember masuk dalam kategori nindya dalam penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Prestasi itu dinilai belum memuaskan, meski meningkat jika dibanding tahun sebelumnya yang hanya kategori madya. Pemkab Jember menargetkan Tahun depan mendapat penghargaan KLA tingkat utama.

Namun, untuk penghargaan tingkat utama, menurut Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Anak DP3AKB Jember Joko Sutriswanto, masih dibutuhkan kerja keras. Salah satunya mewujudkan sekolah ramah anak (SRA) yang merata di Kabupaten Jember.

Saat ditemui di kantornya, Kamis (24/8/2023), Joko menceritakan bagaimana perjuanganya bersama tim dalam mewujudkan sekolah ramah anak dalam satu tahun terahir. Sebagai salah satu item yang akan menjadi penilian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menentukan layak atau tidak sebuah kabupaten mendapat penghargaan utama sekolah ramah anak, menurutnya menjadi hal yang wajib untuk diperjuangkan.

Meski diberikan anggaran yang menurutnya terbatas, bidang perlindungan anak tetap bekerja semaksimal mungkin. Caranya, kata dia, dengan sistem jemput bola dan kolaborasi. “Kita ini iya jemput bola, ya kolaborasi. Karena anggaran dan tim kita juga masih terbatas,” kata Joko. 

Joko mengatakan, bekerja dengan cara jemput bola memang mengeluarkan energi lebih karena pihaknya harus datang dari satu sekolah ke sekolah yang lain untuk menyosialisasikan pentingnya SRA. Di mana, meski telah ada aturan dan himbauanya program SRA tidak serta merta dipahami oleh seluruh pihak sekolah. 

Oleh karena itu, ia memilih untuk datang ke sekolah-sekolah, terutama yang berada di bawah kewenangan Dispendik Jember kemudian menggelar diskusi atau workshop. Selanjutnya, sekolah dihimbau untuk mewujudkan SRA.

Sebuah sekolah bisa disebut memenuhi kategori SRA apabila menghadirkan program dan fasilitas yang tidak diskriminatif, menghormati pandangan anak, menjamin keamanan dan perkembangan anak dan lain-lain yang intinya berorientasi penciptaan sekolah aman dan nyaman. “Secara fasilitas harus aman, misal bangku ujungnya tidak boleh lancip. Ada himbauan anti bullying, dan lain-lain,” katanya.

Selama pengalamanya berkeliling menyosialisasikan pentingnya SRA, meski tidak semua tapi masih ada poihak sekolah yang terbuka dan menyambut baik. Bahkan, ada pihak sekolah yang dengan suka rela mendatangkan fasilitator nasional agar SRA segera terwujud. “Ada sekolah yang inisiatifnya bagus, kita senang kalau sudah begitu,” kata Joko.

Joko mengatakan, tahun ini ia akan mengajukan tiga sekolah agar mendapat sertifikat SRA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ketiga sekolah itu adalah TK Al-Amien Jember, SD Swasta Darus Sholah, dan SMP Negeri 7 Jember. Sementara dari 6000 sekolah yang ada di Kabupaten Jember baru 1.500 sekolah yang masih proses menuju deklarasi SRA. (*/as/why)


Share to