DP3AKB Jember Sosialiasi Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan

Andi Saputra
Andi Saputra

Sabtu, 19 Nov 2022 18:13 WIB

DP3AKB Jember Sosialiasi Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan

JEMBER, TADATODAYS.COM - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember terus bergerak menekan angka stunting.  Salah satu langkahnya ialah dengan mengadakan sosialisasi pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Sosialiasi 1000 HKP tersebut digelar di Aula PB Sudirman Pemkab Jember (19/11/2022). Dalam sosialiasi yang juga melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur itu, diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari Penyuluh KB se-Kabupaten Jember, TP PKK Kabupaten Jember, Ketua TP PKK Kecamatan beserta ketua Pokja II dan IV, Kader BKB, Keluarga yang memiliki Baduta/Balita, perwakilan Kader TPK/PPKBD/Sub PPKBD dan Kader Center of Excellence (CoE).

Kepala DP3AKB Jember Suprihandoko dalam sambutanya menyampaikan, periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah periode pengasuhan dari ibu mulai hamil sampai anak lahir berusia 2 tahun.

Periode itu, lanjutnya, merupakan periode yang sangat penting karena pada periode inilah 80 persen sel otak pada bayi berkembang. Oleh karena itu, agar pertumbuhannya sel otak dapat terlaksana secara optimal, sangat dibutuhkan adanya asupan gizi yang cukup dan tepat.

"Ketika pertumbuhan dalam periode 1000 HPK ini dapat di optimalkan, akan sangat mempengaruhi pertumbuhan anak periode-periode pertumbuhan dan perkembangan berikutnya," katanya.

Pihaknya menambahkan, secara kebijakan Kabupaten Jember telah menerbitkan sejumlah peraturan berkaitan dengan percepatan penurunan angka stunting. Di antaranya diterbitkannya Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pencegahan  Stunting Terintegarasi di Kabupaten Jember, Keputusan Bupati Nomor 188.45/61/1.12/2022, Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Jember, Surat Edaran Bupati Jember Nomor 441/5830/311/2021 Tentang penanganan Stunting di Kabupaten Jember.

Melalui kebijakan tersebut dan program-program taktis yang direncanakan DP3AKB, pihaknya optimis angka stunting akan turun dan mampu mengikuti intruksi pemerintah pusat dimana penurunan prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024 dan target pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 berdasarkan capaian di tahun 2024. (*/as/why)


Share to