Dugaan Kampanye di Tempat Ibadah, Bawaslu Jember Panggil Hendy Siswanto

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Thursday, 10 Oct 2024 15:14 WIB

Dugaan Kampanye di Tempat Ibadah, Bawaslu Jember Panggil Hendy Siswanto

KLARIFIKASI: Calon bupati Jember Hendy Siswanto saat memenuhi panggilan Bawaslu Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jember memanggil calon bupati Hendy Siswanto, Kamis (10/10/2024). Pemanggilan ini terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di tempat ibadah.

Sebelumnya, laporan yang diberikan ke Bawaslu Jember ini dikarenakan adanya dugaan pelanggaran kampanye di salah satu masjid. "Terlapor kebetulan calon bupati, yaitu Hendy Siswanto. Hari ini sudah kami lakukan klarifikasi, dan sebagai bahan kami untuk bisa diproses lebih lanjut. Karena kampanye di tempat ibadah masuknya di Gakkumdu," kata Ketua Bawaslu Jember Sanda Aditya Pradana.  

Hasil klarifikasi ini, kata dia, masih akan dilakukan pengkajian serta pemanggilan saksi-saksi tambahan. Pihaknya juga membentuk tim khusus untuk mengumpulkan bahan-bahan hasil klarifikasi. "Akan jadi temuan pelanggaran atau seperti apa, nanti akan kami kaji lebih dalam. Hari ini kami hanya memperoleh keterangan dari pihak terlapor (Hendy, red)," sambungnya.

Sanda mengaku masih akan memanggil saksi-saksi yang bersangkutan, namun dirinya tidak menyebut secara spesifik berapa dan siapa saja saksi yang akan diapanggil. Adapun, proses pengkajian ini akan berlangsung kurang lebih selama lima hari kerja. "Ada saksi-saksi yang akan kami periksa untuk tambahan bahan kajian. Prosesnya dua plus tiga hari kerja," urainya.

Sementara, Calon Bupati Jember terlapor, Hendy Siswanto menjelaskan kedatangannya dalam rangka memenuhi panggilan dari Bawaslu Jember. “Jadi saya dilaporkan soal kegiatan sholat subuh jamaah yang diduga digunakan untuk kampanye,” terangnya.

Padahal, kata Hendy, kegiatan safari ke masjid untuk sholat subuh jamaah ini sudah sering dilakukan bahkan pada saat masih menjabat. “Saya lakukan kegiatan ini sudah sejak hampir dua tahun dan saya saat itu menjabat sebagai bupati Jember, saya ini bangun jam 2 pagi, setengah 3 mulai keliling,” imbuhnya.

Hendy menjelaskan, setiap melakukan keliling ke masjid untuk melakukan sholat subuh jamaah, sering kali diminta untuk memberikan tausiah. “Kami selalu keliling dan setelah sholat subuh, sering diminta tausiah. Tapi saya sampaikan, bukan tausiah, karena saya ini bukan kyai dan ulama, apalagi ilmu agama saya juga tidak punya. Jadi hanya sambutan,” jlentrehnya.

Maka dari itu, Hendy menjelaskan ke Bawaslu Jember bahwa sambutan yang diberikan ke jamaah sholat subuh ini hanya diminta warga. “Kalimat saya saat sambutan mengajak masyarakat untuk datang dan sholat subuh bersama, karena dengan sholat subuh ini rangkaian kita bersyukur atas nikmat, kita latihan mati atau bangun tidur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, terkait mobil branding yang terparkir pada halaman masjid, Hendy berdalih bahwa dirinya hanya sekedar memarkir tanpa ada maksud lain.

“Memang dimasalahkan ada mobil saya yang branding masuk ke halaman masjid, kemudian saya sampaikan jika saya kampanye di masjid ini pasti menistakan rumah Allah, saya tak mungkin melakukannya,” tuturnya.

Lalu Hendy berpesan, bagi pihak yang diperiksa oleh Bawaslu Jember diharapkan bisa hadir dan memenuhi undangan. (dsm/why)


Share to