PASURUAN, TADATODAYS.COM - Fraksi PKB DPRD Kota Pasuruan menyebut pembangunan di Kota Pasuruan belum merata. Ada ketimpangan di wilayah utara dan selatan.

Hal ini diungkapkan dalam acara dialog dan penyerapan aspirasi publik yang digelar DPC PKB Kota Pasuruan di Valencia Bakery & Resto, Rabu (17/09/2025) siang.

Anggota Fraksi PKB Ismail Marzuki Hasan mengungkapkan, ketimpangan pembangunan bisa dilihat secara kasat mata, antara Kota Pasuruan wilayah utara yang notabene dekat kawasan pesisir dengan Kota Pasuruan wilayah selatan yang notabene kawasan perkotaan.

"Pemenuhan pendidikan dan kesehatan, antara wilayah utara dan selatan juga tidak sebanding. Ini yang kemudian menjadi ketimpangan," kata Ismail yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Pasuruan tersebut.

Ia membeberkan, indeks gini ratio di Kota Pasuruan saat ini berada di angka sekitar 0,334. Gini ratio merupakan ukuran yang sering digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan di suatu daerah. Indeks gini berkisar antara 0 sampai 1.

Apabila koefisien gini di angka 0 berarti pemerataan sempurna, namun jika di angka 1, maka ketimpanganlah yang terjadi secara sempurna. Indeks gini ratio, kata Ismail, seharusnya tidak boleh ikut naik ketika pertumbuhan ekonomi naik.

Sebab, jika indeks gini ratio ikut naik, artinya pertumbuhan ekonomi tidak dirasakan masyarakat secara merata. Pertumbuhan ekonomi hanya dirasakan segelintir masyarakat, terutama masyarakat menengah ke atas.

Per hari ini, menurut Ismail, pertumbuhan ekonomi di Kota Pasuruan sebesar 5,45%. Ia menekankan, pertumbuhan ekonomi ini harus dirasakan semua lapisan masyarakat.

"Itu pekerjaan rumah dari kami. Kalau wilayah utara digelontor pembangunan, pendidikan, kesehatan, SDM masyarakat di sana naik, IPM kita naik, dan seiring dengan itu, ketimpangan akan berkurang," katanya. (pik/why)